Kades Kebonagung dan Dua Penyanyi Diperiksa Penyidik Polres Kendal

  • Whatsapp

Sharing is caring!

Reporter : Peni Kusumawati

Bacaan Lainnya

Sumber : Humas Polres Kendal

BNNEWS | KENDAL

Unit IV Satuan Reskrim Polres Kendal meminta keterangan Kepala Desa Kebonagung kecamatan Ngampel, Widodo, dan 2 orang penyanyi yang dihadirkan dalam pentas musik Agustusan, Senin(23/8/2021).

Pemeriksaan ini dilakukan untuk pendalaman penyelidikan dugaan pelanggaran protokol kesehatan.
Kades Kebonagung diperiksa selama hampir 2 jam, sementara 2 penyanyi diperiksa untuk mengetahui keterlibatan dalam pentas musik tersebut.

Usai diperiksa Kades Kebonagung Widodo mengatakan, dirinya ditanya oleh penyidik sebanyak tiga puluh pertanyaan seputar pelaksanaan pentas musik dangdut memperingati HUT Kemerdekaan RI.
“Saya diperiksa oleh penyidik selama dua jam dan ditanya sebanyak 30 pertanyaan. Ya seputar pentas musik itu dan saya juga sudah jelaskan semuanya dengan detail,” kata Kades Kebonagung, Widodo usai menjalani pemeriksaan di polres Kendal, Senin(23/8/2021).

Widodo menjelaskan kembali saat pembubaran pentas musik Agustusan ada miskomunikasi dengan satgaa covid karena maksud kedatangan dirinya di acara justru ingin membubarkan acaran tersebut.
“Saya jelaskan bahwa ada miskomunikasi antara saya dengan satgas covid 19 dari kecamatan. Saya di lokasi justru ingin membubarkan, tetapi ada kesalahpahaman sehingga terjadi kericuhan. Kalau soal izin saya tegaskan tidak pernah memberikan izin, dan saya tidak tahu ada panggung karena awalnya hanya akan latihan saja,” jelasnya.

Widodo menambahkan dirinya juga sudah memberikan teguran kepada yang hadir dan memintanya untuk membubarkan diri.
“Saya juga sudah memberikan teguran kepada mereka baik penyelenggara maupun warga agar segera membubarkan diri. Jadi saya disana juga berusaha membubarkan mereka,” tambahnya.
Sedangkan salah satu penyanyi, Wahyugi yang dimintai keterangan petugas mengaku, diundang untuk latihan saja.

“Saya diundang untuk latihan, makanya tidak pakai pakaian pentas, tapi sampai di lokasi kok tidak di studio tapi sudah ada panggung besar,” kata penyanyi, Wahyudi di ruang unit IV reskrim polres Kendal.
Wahyugi bersama temannya mengaku, belum menerima honor, hanya mendapatkan uang saweran dari penonton.
Menurutnya penyanyi yang berjumlah 8 orang sudah memulai menyanyi, dan mendapatkan saweran dari penonton kemudian dibagi setiap penyanyi mendapatkan Rp 50ribu.
” Saya belum terima honor tapi hanya saweran dari warga, masih dapat Rp 50 ribu. Jumlah penyanyinya ada 8 termasuk saya,” tambahnya.
Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto mengatakan, polisi sudah memeriksa 20 orang saksi dalam kasus pentas musik agustusan. Termasuk di antaranya yang diperiksa untuk dimintai keterangan adalah kepala desa.
“Sudah dimintai keterangan sebanyak 20 orang termasuk Kadesnya, nanti akan dilakukan gelar perkara untuk mengetahui pelanggaran yang dilakukan,” tegas Kapolres.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.