Surakarta, Belanegaranews.com – Peran aktif yang di lakukan Babinsa Kelurahan Semanggi, Serda Marno dan Koptu Maryono, menghadiri Kegiatan Non Fisik Karya Bhakti Daerah (KBD) Tahap I Tahun 2019 yang di gelar berupa penyuluhan, dengan di hadiri kurang lebih 35 orang di Pendapi Alit, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Rabu (20/02).
Kegiatan tersebut merupakan ajang sosialisasi pencegahan dan penyalahgunaan narkoba, serta penyakit HIV-AIDS, yang merupakan kegiatan non fisik, sedangkan kegiatan fisik di lakukan pembuatan Talut dengan volume panjang 200 meter x 1 meter x 0,8 meter.
Acara tersebut dihadiri, Dinas PP, PA, dan PM Kota Surakarta, Dwi Atmono, Badan Narkotika Nasional (BNN), Briyan Primanda Prabowo, Komisi Peduli Aids (KPA) Kota Surakarta, Suwarto, Dinas PP,PA, dan PM Kota Surakarta, Triwahyudi, Kasi Lingkungan Hidup Kelurahan Semanggi, Muslimah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda Kelurahan Semanggi.
Sementara itu, nara sumber dari BNN Kota Surakarta, Briyan Primanda Prabowo, menyampaikan materi penyuluhan tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba, sedangkan penyuluhan tentang penyakit HIV -AIDS di sampaikan oleh nara sumber dari Komisi Peduli Aids (KPA) Kota Surakarta, Triwahyudi.
Dalam paparannya, Briyan menyampaikan bahwa “tujuan di adakannya sosialisasi ini adalah untuk mencegah supaya generasi muda pada kususnya dan seluruh masyarakat pada umummya, agar tidak terjerumus dengan mengkonsumsi barang haram narkoba,” paparnya.
Jadi melalui penyuluhan ini di sampaikan berbagai macam barang yang tergolong narkoba, bentuk peredaran serta bahayanya apabila mengkonsumsi narkoba.
Sedangkan Triwahyudi, nara sumber dari KPA Kota Surakarta, menyampaikan tentang penyakit HIV -AIDS “dengan Penyebaran penyakit HIV-AIDS adalah di sebabkan oleh adanya pergaulan bebas dan perilaku seksual yang menyimpang,” tuturnya.
Sementara penyebab penularannya Triwahyudi melanjutkan, “beberapa penyebab menularnya penyakit HIV-AIDS, selain itu dampak dari bahayanya penyakit HIV -AIDS adalah sangat besar dan berbahaya bagi kesehatan karena belum ditemukan obatnya,” pungkasnya (Pns Agus Kemplu Pendim 0735 / Asep)
