Pekalongan (BNNews) – Sebagai ungkapan rasa syukur atas hari lahirnya Kota Pekalongan yang 113. Roso Swargo Gapuraning Bhumi. Pemkot Pekalongan menggelar Istighotsah bertempat di Lapangan Jetayu, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara. Kota Pekalongan, Senin (1/4/2019).
Acara dihadiri oleh, Walikota Pekalongan, Saelany Mahfud.SE, Dandim 0710/Pekalongan. Letkol Inf Arfan Johan Wihananto S.IP. MM.S, Balgies Diab, SE, S.Ag, MM.(Ketua DPRD Kota Pekalongan ), Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, SE, M.Si., Budi Trapsilo, SH.( Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Pekalongan), Drs. Marzuki, M.Pdi.( Ketua FKUB Kota Pekalongan ), Para Kepala OPD Kota Pekalongan. Para Tokoh Agama, Ulama, Habaib se Kota Pekalongan.
Walikota Pekalongan H.M Saelany Machfudz pada kesempatan tersebut mengatakan, rangkaian hari jadi Kota Pekalongan ini, sebelumnya sudah di awali dengan doa bersama pada minggu (31/3) dan memohon kepada Allah SWT agar Kota Pekalongan lebih baik lagi.
” Kita bersama berdoa agar semua rangkaian kegiatan hari jadi ini bisa berjalan dengan lancar dan Kota Pekalongan dijauhkan dari cobaan serta segala marabahaya,” tuturnya.
Dan dilanjutkan dengan Istighosah pada senin (1/4) pagi ini. Dan pada kesempatan ini, dalam sambutanya Saelany Machfudz mengucapkan “Selamat Hari Jadi ke-113 Kota Pekalongan” kepada seluruh warga Kota Pekalongan. Adapun tema peringatan pada tahun 2019 ini, adalah Rasa Swarga Gapuraning Bhumi “Pahatkan Pesona masyarakat Karya Sejahtera Mandiri Tergenggam Bersama Budaya”
“Melalui tema ini, kita diajak untuk terus berkarya, berbuat untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat, yang terus menerus senantiasa kita kita upayakan,” paparnya.
Lanjutnya, Walikota menerangkan bahwa, pada pelaksanaan istighosah pagi ini dan kirab budaya siang nanti, para peserta kegiatan juga akan menggunakan kain sarung batik, di samping itu, mulai Bulan April 2019, setiap hari Jumat, Pemerintah Kota Pekalongan menerapkan penggunaan kain sarung batik bagi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan.
“Predikat Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif Dunia harus dapat terus dijaga dan dipertahankan. Selain itu, branding Pekalongan the world’s city of batik, juga akan terus menggema ke seluruh dunia,” pungkasnya. (Rusg)