Malteng (BNNEWS) – Angkatan 2016 SMA Negeri 3 Wolu Kecamatan Telutih Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Gelar Pentas Seni Pembacaan Puisi, Drama, Serta Tarian Sawat, Guna Melegalisasi Adat Budaya Agar Tidak Terlena Oleh Jaman.
“Hasna Suailo, Selaku Badan Panitia Angkatan 2016 SMA Negeri 3 Wolu Kecamatan Telutih Kabupaten Maluku Tengah, Mengatakan Pada Saat Wawancara 9 Juni Lalu Sangat Merespon Perhatian Masyarakat”. Yang Kami Jalankan Adalah Budaya Pentas Seni Yang Sering Dilirik Oleh Kalangan Muslim Maupun Kristiani,” katanya.
Kata Hasna Puisi Merupakan Motivasi Tertentu Dan Bagian Dari Referensi Agar Masyarakat Dapat Memahami Tentang Pentingnya Lisan Maupun Tulisan. Dia Juga Mengklaim Di Era Globalisasi Telah Banyak Puisi Yang Narasinya Umum Sehingga Budaya-Budaya Bercerita Tentang Asal Usul Negeri Mulai Tergores Secara Perlahan.
Jika kita Berbicara Puisi Tentang Persoalan Negeri Pada Khususnya Negeri Wolu Telah Banyak Peninggalan Sejarah Oleh Para Leluhur, Maka Dari Itu Kami Menggalih Sejarah Adat Dengan Tema Bermacam-macam, Ada Para Peserta Yang Datang Dengan Nomor Undian Masing-Masing, Mampu Membenahi Diri Dengan Gagasan Tersendiri Seperti Puisi Yang Dibawakan Oleh Jainudin Ilihelu Itu Adalah Karya Berharga Ciptaan Soe Satra,” ujar Husna.
Ada Juga Yang Datang Dengan Tema Batu Pamali, Seperti Hatusili, Hatu Salalauno, Kelauno, Wakukuno, Hatita Dan Punantua Anan.
I”Yang Membuat Kami Sedih Sebab Dari Berbagai Peserta Yang Hadir Dengan Nomor Undian Masing-Masing Semuanya Berbicara Tentang Hubungan Orang Sodara Di Negeri Tua Sapoelalin,’ Tutup Hasns Suailo.