Pemohon SKCK di Polrestabes Semarang Meningkat 50 Persen, Mayoritas Pemohon Baru Lulus SMA

Sharing is caring!

Semarang (BN News) – Jumlah pemohon Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polrestabes Semarang meningkat 50 persen.

Peningkatan tersebut seiring kelulusan pelajar tingkat SMA beberapa waktu lalu.
Karena banyaknya pemohon SKCK, ruang antrian hingga tak mampu menampung.

Sejumlah pemohon akhirnya menunggu nomor antriannya dipanggil di luar ruangan dan teras Masjid Polrestabes Semarang.

Rata-rata pemohon SKCK merupakan lulusan SMA yang akan melamar kerja.
Kasat Intelkam Polrestabes Semarang AKBP Muhammad Fahruddin membenarkan terjadi peningkatan pemohon SKCK di Polrestabes Semarang.
Menurutnya, hal tersebut jamak terjadi setelah kelulusan sekolah.

“Akhir-akhir ini meningkat sekitar 50 persen, sekarang ini rata-rata perhari pemohon sampai 150 orang. Kalau hari-hari biasa sekitar 80 paling banyak 100 orang,” ungkap Fahruddin, baru- baru ini.

Ia mengakui kemampuan layanan sidik jari di Polrestabes berkisar 175 pemohon dalam sehari.

Untuk diketahui, aktivitas pelayanan SKCK membutuhkan rekaman sidik jari dari pemohon.

Sementara itu, terkait blangko SKCK yang sempat kekurangan di tingkat Polsek di wilayah Kota Semarang, ia memastikan saat ini telah aman.
Polda Jawa Tengah menyuplai blangko SKCK untuk periode setahun ke depan.

“Kita sudah mendapat distribusi 100 ribu lembar blangko untuk pelayanan 1 tahun ke depan.  Memang sebelumnya ada keterlambatan distribusi dari Polda, hari ini sudah dapat distribusi dari Polda sebanyak 100 ribu, untuk pelayanan di polsek sudah normal kembali,” katanya.

Satu di antara pemohon SKCK Nayli Izzah (18) mengaku harus mengantre untuk mendapat SKCK.

Warga Genuk Kota Semarang tersebut beberapa hari sebelumnya telah datang ke Polsek Genuk namun tidak mendapat layanan karena blangko habis. Ia akhirnya datang ke Polrrstabes Semarang.

“Disarankan datang langsung ke Polres oleh petugas di sana. Akhirnya datang ke sini jam 09.00 sudah dapat antrian nomor 103,” ucapnya yang memilih menunggu antrian di luar ruangan.

Ia mengaku baru lulus sekolah setingkat SMA.

Setelah mengantongi SKCK, ia akan menggunakan untuk melamar kerja.
Nayli datang ke Polrestabes Semarang bersama temannya yang juga mengurus SKCK.

“Biayanya Rp 30 ribu, sehari langsung jadi. Nanti buat ngelamar kerja tapi belum tahu mau ngelamar di mana,” katanya. (hardi/R.1820).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.