DANDIM BOYOLALI PIMPIN UPACARA PERINGATAN HARI IBU

Sharing is caring!

BN News- Boyolali.

Anggota Makodim 0724/Boyolali Baik Militer dan PNS lakukan Upacara memperingati Hari Ibu di Lapangan Upacara Makodim 0724/Boyolali. Sebagai Inspektur Upacara (Irup) Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo, S.I.P, dibawah Komandan Upacara Kapten Inf Muttaqim Danramil 02/Musuk.

Dalam rangkaian upacara peringatan hari ibu, Peltu (K) Tri Sugianti selaku pembaca sejarah singkat Hari Ibu yang intinya Pada Tahun 1936 kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa tanggal 22 Desember merupakan hari ibu, selanjutnya dikukuhkan oleh pemerintah dengan keputusan presiden Nomor 316 Tahun 1969 tentang Hari-hari Nasional yang bukan hari libur tertanggal 16 Desember yang menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember Hari Nasional dan Bukan Hari Libur. Tahun 1946 badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman, peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian di jadikan tonggak sejarah bagi kesatuan pergerakan perempuan Indonesia.

Pada amanantnya Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo, S.I.P., mengucapkan selamat hari ibu, dan pada peringatan hari ibu ini diharapkan para ibu bisa menjadi contoh tauladan bagi keluarganya dan masyarakat, serta menjadi pribadi yang kuat selalu mendukung kinerja suami dan mendukung kemajuan perekonomian, serta kesejahteraan Negara. Ibu adalah lambang syurga yang terlihat di dunia, seorang ibu memang sangat luas, kehadirannya penuh arti dan ketika kita sedang terpisah pun maka ibu adalah orang yang paling kita rindukan. Semasa kita kecil pun lebih banyak menyebut nama ibu dari pada nama ayah. Ketika kita baru bermain terus pulang ke rumah, maka ibu lah orang pertama yang kita tanyakan, tutur Dandim.

Dandim 0724/Boyolali juga mengatakan, “Hari ibu Indonesia lahir dari pergerakan bangsa Indonesia dalam pergerakan, peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan, keterlibatan perempuan dibuktikan melalui kongres perempuan pertama pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta untuk mengingatkan para generasi penerus bangsa”. ujar Dandim

Lanjut Dandim “Peringatan hari Ibu juga diharapkan mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberi perhatian, peringatan hari Ibu diharapkan membawa pengaruh positif peningkatan kualitas hidup agar mampu meningkatkan potensi yang dimilikinya.

Ia menambahkan, perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki, prinsip kesetaraan mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran dan tanggung jawab seimbang antara perempuan dengan laki-laki mulai dari lingkup keluarga.    (Agus Kemplu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.