Reporter : Warto
Sumber. : Humas Polres Cilacap
BN News || Cilacap~
Polres Cilacap melaksanakan Apel Konsolidasi Kesiap siagan dan Perlengkapan Search And Resceu (SAR) .Apel dipimpim oleh Bupati Cilacap dan diikuti oleh Forkompimda Kabupaten Cilacap.
Camat sekabupaten Cilacap Kapolsek jajaran Polres Cilacap dan Kepala SKPD Kabupaten Cilacap antara lain BMKG, Dishub, PLN, Dinkes serta Pasukan Apel dari TNI, POLRI , BPBD, Ormas, Pramuka, PMI,TAGANA,SENKOM.
Apel konsolidasi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjukkan kesiapan Pemda dalam menghadapi kejadian bencana alam dan bentuk 3 respon pemerintah dalam mengantisipasi kejadian bencana secara terpadu sehingga dalam pelaksanaanya melibatkan berbagai unsur didalamnya yakni BPBD Kabupaten Cilacap sebagai leading sektor dan perangkat daerah terkait TNI/ POLRI, elemen masyarakat dan Satgas Bencana karena itu faktor sinergisitas ini menjadi kunci yang sangat penting, hal ini perlu dilakukan karena potensi terjadinya bencana perlu mendapatkan perhatian bersama,Senin (01/11/2021).
Dengan langkah persiapan yang matang baik personel satgas maupun perlengkapan “SAR” yang akan kita gelar di lapangan apabila terjadi bencana alam.Dengan kesiapan tentunya kita dapat melakukan antisipasi dan langkah-langkah penanganan secara cepat sehingga dampak bencana yang ditimbulkan juga tidak semakin besar.
Perlu kita ketahui bersama bahwa kejadian bencana alam di wilayah Kabupaten Cilacap menurut data dari BPBD Kabupaten Cilacap tercatat di Tahun 2020 sebanyak 173 kejadian yang terdiri dari banjir 37 kejadian, tanah longsor 80 kejadian, angin kencang 53 kejadian, kekeringan 1 kejadian, gelombang pasang 1 kejadian dengan korban 2 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, 42 rumah roboh, 667 rumah rusak, 41.148 rumah terendam, dengan kerugian materiil ditaksir ± Rp.27.017.246.000,- (dua puluh tujuh milyard tujuh belas juta dua ratus empat puluh enam ribu rupiah). Dan di Tahun 2021 Bulan Januari s/d Bulan September Tahun 2021 sudah tercatat 78 kejadian bencana alam yang terdiri dari banjir 10 kejadian, tanah longsor 30 kejadian, angin puting beliung 3 kejadian, angin kencang 32 kejadian, kekeringan 1 kejadian, 5 gelombang tinggi 3 kejadian dengan korban 1 orang luka berat, 1 orang luka ringan, kerugian 7 rumah roboh, 330 rumah rusak, 2.476 rumah terendam, dengan kerugian materiil ditaksir ± Rp.2.058.055.000,- ( dua milyar lima puluh delapan juta lima puluh lima ribu rupiah).
Berdasarkan prakiraan cuaca yang disampaikan oleh BMKG bahwa saat ini sudah memasuki musim penghujan yang puncaknya diperkirakan terjadi bulan ini Bulan November 2021 hingga Februari 2022 sehingga perlu diwaspadai akan bencana alam seperti angin kencang, banjir dan tanah longsor terutama, mengingat wilayah Kabupaten Cilacap banyak sungai dan dataran rendah serta daerah pegunungan maupun perbukitan yang sangat rentan terjadinya bencana alam.
Penekanan serta kesiapsiagaan menghadapi bencana alam antara lain:
1. Laksanakan tugas dengan dilandasi keikhlasan sebagai niat sebagai ibadah melaksanakan tugas kemanusiaan dan selalu berdoa semoga wilayah Kabupaten Cilacap terhindar dari kejadian bencana alam.
2. Tampilkan sosok penolong, pengayom dan pelayan masyarakat ketika melaksanakan tugas penanganan bencana alam sehingga masyarakat benar-benar merasakan pertolongan serta terlindungi dan terayomi.
3. Dirikan posko darurat bencana di wilayah kecamatan, khususnya daerah rawan bencana alam.
4. Kepada para Camat, Lurah dan Kepala Desa yang berada di kawasan rawan bencana untuk proaktif dan meningkatkan kewaspadaan, dengan cara melakukan langkah-langkah penanganan awal serta dapat mengkoordinasikan dan melaporkan setiap kejadian secara cepat.
5. Perbantukan optimalkan sarana dan prasarana “SAR” yang ada di masing-masing dinas instansi, untuk membantu korban bencana alam.
6. Jalin hubungan yang harmonis seluruh elemen dan warga masyarakat melalui kebersamaan demi tugas kemanusiaan.