Gebyar, Pasar Kaget Mencari Berkah

Sharing is caring!

Reporter.  :  Adiyatama

Kebumen – Jawa Tengah

BN News || Kebumen~

Berawal dari sekumpulan nongkrong dan ngopi bersama sejumlah 5 (lima) orang teman, lalu munculnya ide dan gagasan. Inisiator dan regulasi yang baik di lakukan juga oleh sekelompok remaja Desa setempat, akibat adanya Covid-19, Ardi, Ridho, Sardiman lalu merintis sebuah kegiatan yang dinamakan Pasar Kaget Mencari Berkah.Senin ( 03/01/22).

Adanya kegiatan tersebut sangat berarti bagi pedagang pasar kaget untuk menopang kehidupan adanya imbas dari serangkaian Virus Covid-19 waktu itu Bulan April tahun 2019. Walaupun mendapatkan keuntungan sedikit / tidak seberapa namun setidaknya perputaran ekonomi kerakyatan tetap hidup dan berjalan, secara nyata dan langsung dapat dirasakan manfaatnya.

Walaupun kegiatannya dimalam hari layaknya pasar malam. Hal tersebut cukup dirasakan oleh masyarakat setempat, juga tidak terlalu jauh-jauh untuk berbelanja kebutuhan. Harganya pun cukup murah, ramah lingkungan dan bersahabat, tidak semahal dipasar modern / Mall / Pasar Raya.

Adanya dorongan serta ijin dari pemerintah setempat juga menjadikan semangat bagi para pedagang pasar kaget, yang diadakan minimal dua hari sekali. Bagi para pedagang juga para pengunjung di anjurkan untuk tetap menggunakan aturan “Prokes” dan diharapkan untuk tidak bergerombolan.

Partimin sebagai ketua paguyuban pedagang mengatakan kepada media, bermacam-macam dagangan yang tersedia mulai dari makanan ringan, permainan anak-anak, aksesoris, baju/pakaian, alat dapur, dan lain sebagainya. Adapun untuk lapak berjualan yang sederhana namun cukup dijaga untuk kebersihannya, jadi terlihat tertata rapih dan tidak kotor.

Namun pasar kaget ini bisa berpindah pindah tempat diantaranya di wisata embung desa tugu, desa nogoraji, desa jatiroto,  banyumudal, tunjungseto sempor, semampir buayan dll.

Pedagang mulai buka dagangannya dari pukul 16.00 s/d 21.00 WIB. Malam ini terlaksana di lapangan Desa Wanayasa RT.02/02. kecamatan kuwarasan kabupaten Kebumen.

Lebih lanjut, “Ridho yang tergabung dipaguyuban Pedagang Pasar Kaget mengatakan, kebanyakan penjual di sini berasal dari pedagang paguyuban setempat, ada juga dari luar kecamatan se kabupaten Kebumen pun diperbolehkan turut berjualan dilokasi tersebut, dengan cara mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ketua paguyuban pasar kaget.

Harapan kedepannya untuk menjadi bagian dari kegiatan berjualan dagangan yang berfariasi atau berbeda-beda dagangannya dengan yang lain, dan ada peningkatan pendapatan perkapita pedagang. Jika dagangannya serupa maka tidak diijinkan untuk bergabung dan berjualan,” ungkapnya.

 

Mba muji pedagang ikan hias dan mainan anak, dari desa banyumudal, dan pedagang lain aktif mengikuti kegiatan pasar kaget tersebut menjelaskan, walau cukup sesederhana ini dengan income yang tidak tentu namun hampir sama dirasakan oleh para pedagang, kisaran Rp 100.000,00 s/d Rp 200.000,00 saja itupun belum terhitung modal.

 

Kendala yang terkadang dialami oleh para pedagang yaitu ketika sudah berjualan secara tiba-tiba mengalami hujan deras tentunya suasana menjadi sepi dan bahkan bisa langsung tutup, karena para pengunjung yang tiada,”tuturnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.