Satgas Covid-19 Purbalingga Mulai Pasang Stiker Tanda Rumah Isoman

Sharing is caring!

 

 

Reporter   : Saelan

Sumber     : Pendim 0702/Purbalingga

BN News || Purbalingga~

Pemasangan stiker Isoman sebagai tanda indentifikasi bagi rumah yang memiliki pasien terkonfirmasi positif dan tengah menjalani Isoman di rumahnya mulai dipasang kembali seperti sebelumnya.

Salah satu desa yang mulai menerapkan tanda ini yaitu Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga.

Satgas Covid 19 tingkat Kecamatan Kemangkon dengan dipimpin Camat Kemangkon Kustinah, S.STP., M.Si dan beberapa stafnya beserta anggota Koramil 06/Kemangkon, Polsek dan Puskesmas mendatangi rumah yang memiliki pasien terkonfirmasi positif Covid 19 yang sedang menjalani Isoman dan menempel stiker tanda isoman di pintu rumahnya, (7/2/2022).

Menurut Camat Kemangkon Kustinah, pemasangan stiker isolasi mandiri ini dilakukan untuk memberi tanda khusus bagi rumah warga yang sedang digunakan untuk isolasi mandiri. Tujuannya, memudahkan identifikasi guna mencegah penyebaran Covid-19 lebih meluas.

“Dengan tanda stiker diharapkan warga isoman dapat mudah terpantau oleh Satgas Covid-19 tingkat kecamatan maupun desa. Selain itu, menghindari sementara warga lain kontak erat dengan warga yang sedang menjalani Isoman tersebut,” katanya.

Ia juga mengatakan jika pemasangan tanda stiker di rumah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri juga untuk mempermudah dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik.

“Dengan tanda identitas Isoman berupa tanda stiker, diharapkan pelayanan pengobatan akan semakin baik pula karena tanda stiker tersebut memuat data pasien dan kapan mulai melaksanakan Isoman,” lanjut Camat.

 

Di pihak lain, Sertu Doso Widodo, anggota Koramil 06/Kemangkon yang turut hadir dalam kegiatan ini menambahkan, dengan diketahui identitas para pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri, lingkungan sekitar diharapkan dapat memahami serta saling menjaga dan memberikan bantuan serta dukungan bersama untuk mempercepat kesembuhan pasien.

“Jangan sampai kalau ada yang sakit justru kemudian menjadi stigma negatif, hal ini justru diharapkan dapat memudahkan dalam memberikan pelayanan warga yang sedang menjalani isoman, kepedulian warga sekitar melalui Jogo Tonggo untuk membantu juga sangat diperlukan,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.