Rekonstruksi 19 Adegan Diperagakan Para Tersangka Kasus Pembunuhan Siswi SMP

Sharing is caring!

Reporter   :  Adiyatama

Sumber     : Humas Polres Kebumen 

BN News || Kebumen~

Kasus pembunuhan kepada Gadis berusia 14 tahun, siswi kelas 2 SMP di Kebumen, warga Kecamatan Sruweng direkontruksi Sat Reskrim Polres Kebumen.

Didapingi penasehat hukumnya dan didampingi Kejaksaan Negeri Kebumen, dua tersangka masing-masing berinisial RK (17), dan HS (15) keduanya warga Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, sedikitnya memperagkan 19 adegan di depan Penyidik, Selasa (24/5).

Dijelaskan Kapolres Kebumen AKBP Burhaanuddin melalui Kasat Reskrim AKP Kadek Pande Apridya Wibisana. Rekontruksi digelar untuk melengkapi berkas penyidikan.

“Kita rekontruksi untuk mengetahui kebenaran dan tindakan dari para tersangka,” jelas AKP Kadek.

Dari rekontruksi ini pula ada beberapa perubahan dari hasil pemeriksaan awal, tersangka RK yang semula mengatakan jika pembunuhan dilakukan saat berhubungan badan, namun pada rekontruksi ini korban diajak berhubungan dahulu lalu dibunuh.

Rekontruksi dimulai dari korban menunggu para tersangka di sebuah warung angkringan di dekat tugu Kutowinangun, lalu bertiga pergi ke Waduk Wadaslintang.

Korban dibonceng menggunakan sepeda motornya oleh tersangka RK dan HS mengendarai sepeda motornya sendiri.

Saat perjalanan dari Kutowinangun ke Waduk Wadaslintang, korban berboncengan dengan tersangka RK, sepanjang perjalanan terlibat cek-cok karena tidak terima dibonceng dengan ugal-ugalan.

Setelah tiba di warung Kopi di Waduk Wadaslintang, antara korban dan tersangka RK masih terlibat cek-cok, dan korban memukul perut tersangka RK.

Pada adegan selanjutnya, atau adegan nomor lima, tersangka RK berbisik ke HS jika akan membunuh korban.

Lalu, tersangka RK mengajak HS dan korban ke Bendungan Pejengkolan untuk memuluskan niat membunuh korban.

Korban kembali dibonceng RK, bertiga beriringan menuju Bendungan Pejengkolan, namun setelah tiba (Bendungan Pejengkolan) karena sudah malam ditegur petugas Satpam lalu bertiga pergi.

Pada adegan nomor delapan, bertiga menemukan tempat WC Umum di Obwis Ketekan, Desa Kebapangan, Kecamatan Poncowarno, lalu korban disetubuhi tersangka RK.

Saat persetubuhan, HS bertugas menjaga pintu WC untuk memastikan situasi aman.

Setelah selesai berhubungan badan, HS meninggalkan korban dan tersangka RK menuju ke Pasar Manisan, Desa Kaliputih, Kecamatan Alian.

Saat ditinggal HS, tersangka RK melakukan pembunuhan kepada korban. Lokasi pembunuhan kurang lebih berjarak 1 Km dari TKP WC Umum.

Korban ditarik menggunakan tali hodie yang dijeratkan di leher, lalu diseret kurang lebih 15 meter. Pada adegan nomor 15, setelah korban terjatuh dipukul tersangka berulang kali, lalu diinjak-injak hingga meninggal dunia.

Setelah dipastikan meninggal, korban ditinggal dengan posisi wajah ditutup dengan jaket hoodie dan celana diturunkan.

Adegan meninggalkan korban, adalah adegan terakhir atau adegan nomor 19.

Selanjutnya Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha menambahkan, rekontruksi perlu dilakukan untuk kepentingan penyidikan, agar tersangka segera mendapatkan haknya untuk disidangkan. Sedangkan korban mendapatkan keadilan.

“Para tersangka kooperatif melakukan adegan rekontruksi yang digelar oleh Sat Reskrim Polres Kebumen,” kata Aiptu Catur.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.