Kontributor : Yudi
Cilacap ~ Jawa Tengah
BN News || Cilacap~
Sekolah Swasta yang notabene sebagai Mitra Pemerintah yang peduli berjuang dan berkorban untuk mencerdaskan remaja, membangun bangsa Indonesia, mendesak pimpinan Dinas Pendidikan dan kebudayaan provinsi Jateng serta sekolah Negeri untuk sebisa mungkin mematuhi kuota Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB)
Hal itu dikatakan Windu Priyo Wibowo selaku Kepala Sekolah SMA Sri Mukti Kabupaten Cilacap saat dimintai keterangan oleh awak media dikantornya. ( Sabtu 25/06/2022 )
Hal senada juga di tambahkan oleh ketua yayasan Sri Mukti Tri Retno Andayati sekolah swasta bukannya takut bersaing dalam PPDB dengan sekolah negeri, namun ini lebih kepada aturan yang sudah ditetapkan’ kata Tri Retno Andayati.
Dengan kandung maksud agar sekolah swasta jangan dijadikan nomor duakan’ ujarnya.
Tri Retno Andayati selaku ketua yayasan Sri Mukti mengharapkan doa dan dukungan media serta elemen masyarakat untuk SMA dan SMK Sri Mukti terus ikut aktif memberi kontribusi terhadap negara dalam hal pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) melalui bidang pendidikan khususnya SDM masyarakat Cilacap dan sekitarnya, sebagai generasi penerus bangsa. maka terkait dengan PPDB tahun ini 2022 diharapkan adanya sebuah kerjasama dan sinergitas yang baik, saling membantu antara sekolah negeri dengan kami pihak sekolah swasta’ pungkasnya.
Windu Priyo Wibowo menambahkan, penyelenggara sekolah swasta saat PPDB sering merasakan kekhawatiran tidak mendapat siswa, karena para orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri ketimbang sekolah swasta’, apalagi dengan PPDB online jadi susah memantau, Apakah sekolah negeri sudah terpenuhi kuotanya atau menerima siswa baru melebihi kuota..?? ‘ katanya.
Sedangkan Sumardiyono selaku ketua FKKSS ( Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta ) SMA Cilacap menghimbau agar sekolah negeri yang ada di Kabupaten Cilacap bisa memperhatikan masalah PPDB ( Penerimaan Peserta Didik Baru ) ini dengan pihak sekolah swasta yang disekitarnya serta diharapkan bisa bekerjasama dalam PPDB, dan bukan mempertajam jurang antara sekolah negeri dan sekolah swasta, dengan PPDB pakai sistem zonasi saja sekolah swasta sepi peminatnya’ ujarnya via sambungan telepon genggamnya.(Warto).