
BN News. Tembagapura || Dalam wawancaranya dengan awak Media belanegaranews.com Manager Alexsander Iwan, Sebut Saja pak Iwan, terkait dengan pengamatan bapak selama bekerja apakah ada temuan temuan yang di cermati dalam ruang gedung, apakah perlu adanya renovasi dan menurut Pak Iwan semua Kantor Bank Papua di Timika” yang Induk serta Cabang di Wilayah Timika semua sudah memenuhi standar dan sudah cukup leluasa dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat.

Standardisasi Gedung Standarisasi Warna atau Merek Itu Langsung dari Kaporet Pusat Langsung dari Jayapura, standarnya di tetapkan semua sama di 12 Kantor Cabang termasuk di Wilayah PT.Freeeprt di Tembagapura Kabupaten Timika Provinsi Papua.Sabtu (22/10/2022).
Apakah ada upaya dari Bank Papua untuk membantu membangun rumah masyarakat dalam bentuk kredit KPR, menurut Pak Iwan Manager Bank Papua “Kami Juga Punya Program ini yang bekerja sama dengan Developer untuk membangun perumahan dan dalam tahap pembangunan dan sudah hampir selesai dan berlokasi di Jalan arah ke Sp 2 Sebelah kantor DPRD kabupaten Mimika dan Itu kita yang biayai,jelas Pak Iwan.
“Ini sangat menarik Pak Iwan,,, jadi untuk masyarakat yang layak Huni Tinggal di Situ Tidak Hanya Warga Papua Tetapi masyarakat umumnya dan akan ada Audit sumber penghasilannya sebagai patokan sekaligus acuannya, karakter atau Etika nya juga menjadi salah satu persyaratan.

Menurut Pak Iwan” selanjutnya kami juga akan pastikan jika ada Konsumen yang kredit bermasalah mungkin sakit dan ada hal lain yang menyebabkan tidak mampu bayar maka pihak Bank akan Menarik, kemudian di lelang kembali.
Pihak Bank akan membantu biaya keringanan kepada Konsumen sebesar 20% s/d 30% dan bagi yang sudah layak dari segi tahapan seleksi berkas dan Layak untuk tinggal di Perumahan KPR tersebut, menurut pak Iwan dari pihak Bank akan membantu keringan biayanya misalnya Harga Rumah Rp.100.000.000 maka dari pihak Bank bantu 30% atau dalam bilangannya di sebut Rp.30.000.000, selanjutnya mengenai issue yang berkembang di kalangan masyarakat umum dan terlebih untuk masyarakat Papua sudah banyak dan sering mengalami rasa kekecewan dalam hal pengajuan kredit.
Ada yang menyampaikan pada awal kami di suruh melengkapi berkas, dan berkas sudah kami lengkapi tapi endingnya berkas pengajuan kami di tolak, padahal yang namanya Bank Papua kenapa warga asli Papua yang mengajukan Kredit seolah olah di persulit, makanya banyak warga Papua lari ke Bank Lain untuk pengajuan kredit nya.
Dengan tersiarnya Rumor seperti itu dari Pihak Manager Bank Papua Pak Iwan menyampaikan klarifikasi bahwasannya hal Seperti apa, biasanya Bank akan Mereview mengecek usahanya seperti apa,, dan sudah berapa lama, sehingga itu menjadi pertimbangan sehingga berkasnya di tolak bukan hanya orang Papua saja akan tetapi berlaku juga non Papua,tetapi dalam tanda kutip pasti ada oknum karyawan/pegawai Bank kita yang “Agak Sedikit Nakal” yang tidak serius menanggapi maksud pengajuan Kredit dari Masyarakat dengan baik, dan pihak Bank juga melihat khusus untuk masyarakat Papua Timika banyak bantuan dana uang dari PT. Freeport melalui lembaga-lembaga (YPMAK),(SLD),(LPMAK) tinggal kembali kepada masyarakat Papua Timika yang mau berusaha punya motivasi untuk membuka Usaha dari usaha Mikro sehingga pihak Bank Papua akan mensuport dan memantau langsung tingkat keseriusan Usaha dari Masyarakat Papua, sehingga usahanya bisa di jadikan jaminan untuk pengajuan kredit dan mendapatkan modal usaha tambahan dari Bank Papua.
Itu gambaran dan penjabaran serta motivasi dari pak Iwan selaku Manager Bank dan selanjutnya dari pihak Bank di Monitor langsung Oleh Pihak OJK Pusat sehingga kami Sangat berhati hati dalam mengambil kebijakan bahkan sudah hati hati saja masih bisa tersandung dan terpelesat,canda Pak Iwan.

Jadi ada upaya gaya perubahan dari kami jadi bukan hanya kami kasih modal akan tetapi juga kami membuka Rumah Edukasi dan koperasi persis di belakang gedung “Bank Papua” untuk membantu pembekalan sekaligus penahan dalam mengelola management keuangan di Bidang Usaha Bagi Masyarakat yang Ingin Punya Usaha Mikro dan Fokus kami Di UMKM yang mengacu pada Pemerintah dalam Hal ini Presiden sehingga kami bentuk Rumah Edukasi dan juga Koperasi dalam bentuk percobaan di Kantor induk di Timika di Cabang-cabang Belum Bisa Di jangkau.
Terakhir harapan dari Pak Iwan kalo bisa kita kerjasama dari setiap instansi serta dinas terkait,Dinas Pangan Peternakan dll,kita saling bahu-membahu menjadi satu kekuatan yang kuat dalam membantu masyarakat dan Fakus kita Satu yaitu meningkatkan ekonomi Masyarakat (UMKM ) Itu hal Yang dapat di Sampaikan oleh Manager Bank Papua Pak Alexsander Iwan kepada Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat Jakarta serta masyarakat pada umumnya.
Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah sebuah istilah yang mengacu kepada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling Banyak Rp.200.000.000 tidak termasuk Tanah dan Bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998 pengertian usaha kecil adalah :” Kegiatan ekonomi Rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu di lindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat,” (Hopni.A.Y).



















