BN News. Babakan Madang || Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bogor bersama BPBD Kabupaten Bogor dan Pemdes Cijayanti, turun ke lokasi kejadian bencana banjir di Kampung Babakan Cicerewed RW 01, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Rabu (15/03/2023).
Kedatangan Tagana Kabupaten Bogor di lokasi bencana ialah untuk melakukan asesmen dan kaji cepat untuk mengetahui dampak bencana yang terjadi. Selanjutnya, hasil dari asesmen dan kaji cepat akan dijadikan laporan serta rekomendasi untuk penanganan dan solusi atas bencana banjir yang terjadi pada Selasa malam.
Akibat dari intensitas curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan kali cisarapati meluap dan lambatnya aliran drainase dari pemukiman warga akibat kecilnya diameter drainasenya, sehingga lambatnya air yang mengalir ke kali Cisarapati membuat pemukiman warga mengalami kebanjiran. Dimana yang terdampak banjir di wilayah RT 01, 02, 03, 04 dan 05 RW 01 yang berjumlah 32 unit rumah, Masjid dan TPU terendam banjir dengan ketinggian air antara 60 s/d 120 cm.
Saat ditemui awak media Sukma Wijaya Tagana Kabupaten Bogor menyampaikan,
Bahwa banjir yang terjadi di wilayah Kampung Babakan Cicerewed Desa Cijayanti akibat dari curah hujan yang cukup deras dan dengan durasi yang cukup lama mengakibatkan kali Cisarapati meluap, serta drainase dari pemukiman warga menuju kali Cisarapati yang diameternya kecil mengakibatkan lambatnya air mengalir ke kali dari pemukiman warga.
“Diharapkan penanganan masalah banjir ini dilakukan dengan serius dan cepat, jangan sampai banjir ini menjadi langganan. Agar warga bisa hidup aman, nyaman dan tentram tidak dibayangi was-was dengan masalah banjir,” Ucapnya.
“Berharap semua stackholder, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat segera melakukan normalisasi kali Cijayanti dan Cikeas,” Harapnya.
Dari asesmen yang di lakukan Tagana Kabupaten Bogor di dapat data sementara sebagai berikut :
1. Jumlah Bangunan yang terdampak banjir berjumlah 32 unit rumah, 1 Masjid dan TPU (Tempat Pemakaman Umum).
2. Jumlah KK yang terdampak yaitu 41 KK, Jumlah jiwa sebanyak 164 Jiwa, Bayi 10 jiwa, Balita 15 jiwa, Lansia 12 jiwa, Ibu Hamil 3 jiwa, Laki-laki 74 jiwa dan Perempuan 90 jiwa.
3. Korban Luka = Nihil.
4. Korban Jiwa = Nihil.
5. Kebutuhan Dasar : Sembako, Perlengkapan bayi dan Alas tidur serta selimut.
Disamping itu, Ahyar Royani Ketua RW 01 memberikan keterangannya melalui chat whatsApp kepada awak media, Seiring dengan berjalannya waktu kejadian banjir yang sering terjadi di saat hujan deras, saya selaku ketua RW 01 & jajaran RT sudah berusaha semaksimal mungkin menyampaikan, menindak lanjuti sesuai porsi kami. Menampung aspirasi keluhan-keluhan kami, kekhawatiran warga dan keresahan warga.
“Besar harapan kami warga Kampung Babakan Cicerewed meminta ke pihak pemerintahan bertindak cepat mengupayakan tindakan-tindakan, apa-apa saja supaya banjir tidak terjadi lagi, saya selaku ketua RW 01 ingin warga kami korban terdampak mendapatkan perhatian,” Harapannya.
“Kejadian kemarin malam warga saya tidak sempat menyelamatkan, atau mengamankan barang-barang isi rumah karena banjir terjadi di saat kami sedang beristirahat tidur,” Katanya.
Selain asesmen dan kaji cepat, secara bersama-sama menanda tangani Berita Acara Hasil Pengecekan Lokasi Banjir, dimana tertuang 3 (tiga) point, sebagai berikut :
1. Telah terjadi banjir pada hari Selasa tanggal 14 Maret 2023 sekitar pukul 22:00 – 24:00 WIB, yang menyebabkan sebanyak 32 rumah (41 KK) terendam, 1 (satu) kawasan TPU terendam dan 1 (satu) halaman Masjid terendam sebagai akibat dampak dari banjir tersebut.
2. Saluran air warga yang dibuat oleh perusahaan terlalu kecil, sehingga menyebabkan lambatnya surut air banjir yang masuk ke lingkungan warga. Sehingga diperlukan saluran air yang lebih besar serta air selokan yang terarah (mengalir) sehingga mampu memperlambat air masuk ke warga dan mempercepat surut air dari warga ke sungai apabila terjadinya banjir. Untuk saluran yang ada mohon dicek kembali dari hasil kajian dilapangan dimungkinkan saluran tersebut tidak memadai sehingga harus adanya penggantian ukuran yang lebih besar disaluran tersebut.
3. Pada bagian sisi sungai Cisarapati (sebelah timur sungai Cisarapati setelah terowongan) yang berdampingan dengan jalan desa perlu dibangunnya turap disisi sungai agar tidak ada tanaman atau pohon yang tumbuh dan tidak terjadi longsor ke sungai yang dapat menyebabkan sirkulasi aliran air terhambat yang dapat mempercepat banjir.
Dalam kegiatan asesmen dan kaji cepat di ikuti oleh Sukma Wijaya Tagana Kabupaten Bogor, BPBD Kabupaten Bogor, Satpol PP Kecamatan Babakan Madang, Mulyadi Kadus 1, M. Effendi Kasi Kesra Pemdes Cijayanti, BPD, Babin Kamtibmas Polsek Babakan Madang, Bhabinsa, Perwakilan Pengembang Perumahan Sanctuary, Ketua RT – RW dan Warga Setempat. (Reporter : Suyatno).