BN NEWS || Intan Jaya – Tagline penugasan “KOTEKA” – KOstrad TEbarkan KedAmaian, yang diusung Satgas Yonif 330/Tri Dharma Kostrad selama melaksanakan misi penugasan di Papua terus melahirkan terobosan dan program unggulan diberbagai bidang yang secara konsisten dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan stabilitas dan kondusifitas keamanan serta membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Mayor Inf Dedy Pungky Irawanto, S.I.P., M.I.Pol., Dansatgas 330 menjelaskan bahwa salah satu potensi alam yang ada di Intan Jaya adalah Kopi. Kopi adalah salah satu komoditas perkebunan andalan di Indonesia yang berperan mendukung perekonomian negara.
“Jika potensi kopi di Intan Jaya diolah dengan baik dan benar maka bukan tidak mungkin akan menjadi sumber pendapatan yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Intan Jaya,” jelasnya.
Berbekal 1 Pohon kopi yang buahnya tumbuh lebat di tengah Pos Titigi, Satgas Mobile 330 terlebih dahulu mencoba untuk mengolahnya. Setelah dinilai berhasil, selanjutnya para Ksatria Tri Dharma mengajarkan tips mengolah biji kopi kepada masyarakat yang datang ke Pos.
“Minum kopi sudah menjadi budaya di semua kalangan. Melihat potensi kopi yang ada disini, kami mencoba berbagi tips bagaimana mengolah biji kopi sampai menjadi produk siap konsumsi,” ujar Lettu Inf Dwi Wisnu, Danpos Titigi.
Bapak Markianus, salah seorang warga yang datang ke Pos dan sudah menikmati Kopi Titigi, pada Sabtu (28/10/23), mengaku baru tahu cara mengolah biji kopi.
“Banyak pohon kopi di tengah hutan. Cuma saya tidak tahu cara olahnya. Sudah seminggu ini, Satgas 330 sudah kasih ajar cara olah biji kopi. Saya sudah coba minum hasil olahan kopinya, rasanya mantap, hormat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Danpos Titigi menjelaskan bahwa jika belum ada modal untuk memproduksi dalam jumlah besar, paling tidak, kopi yang diolah bisa untuk dikonsumsi sendiri.
“Melihat potensi komoditi Kopi di Intan Jaya, jika ditangani dengan serius tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Paling tidak, warga tidak perlu lagi membeli kopi untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya. (Y330)