Mengurus Jenazah, Materi Wajib di Madrasah AL-ITTIHAAD 02 Pasirlor Karanglewas

Sharing is caring!

BN News. Banyumas || Seiring perkembangan zaman, generasi milenial yang cenderung optimis, Generasi Z lebih realistis dan pragmatis, banyak didapatkan di lingkungan masyarakat penyedia jasa perawatan jenazah. Semuanya sudah tersedia, tinggal telepon dan bayar, masalah sudah beres. Namun tanpa disadari hal tersebut menggeser sisi lain, yakni motivasi seorang muslim untuk mempelajari syariat dan mengamalkannya, bahkan mereka lebih mengandalkan biro jasa daripada belajar agama dan syariat mereka sendiri.

Bacaan Lainnya

Karena adanya kebutuhan itu, para santi harus bisa berperan di masyarakat, wajib membekali generasi milenial, Santri Madrasah AL-ITTIHAAD 02 Desa Pasirlor, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengikuti rangkaian pembelajaran praktek mata pelajaran fiqih. Dalam Praktek ini, materi yang diusung adalah materi mengurus jenazah, mulai dari memandikan Jenaah, membungkus jenazah, mendo’akan dan menyolatkan jenazah, di Lingkungan Madrasah, yg sesuai dengan hukum fiqih yg diajarkan di madrosah, Selasa (05/12/2023) malam.

Waka kurikulum Abdurrohman Fauzi, dalam sambutanya menyampaikan terima kasih kepada pengurus madrasah, dewan guru, tata usaha, santri dan Kayim Desa Pasir Lor Suwarto Muslihudin yang berkenan untuk menajdi nara sumber dan guru pembimbing, sekaligus menularkan, mengestafekan ilmu yang bermanfaa dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum, sehingga santri Madrasah wajib untuk mendapatkan pelajaran praktek pemulasaraan jenazah ini.

Abdurrohman Fauzi, juga menjelaskan setiap siswa secara berkelompok putra dan putri dengan torso (boneka peraga), untuk dijadikan objek yang berperan sebagai Jenazah. Kemudian, secara bersama siswa/i berpraktek mengurus jenazah diatas meja, mulai dari memandikan, mengkafani, sampai menyolatkan Jenazah.

“Setiap kelompok telah disiapkan bahan dan alat untuk mengurus jenazah, seperti tarso/boneka, meja, baskom, ember, gayung, air, sabun, handuk, kain kafan, dan sebagainya, kemudian siswa/i ini harus mengurus jenazah mulai dari memandikan sampai menyolatkan jenazah,” jelas Abdurrohman Fauzi.

Ditempat yang sama, menurut Kayim Desa Pasir Lor Suwarto Muslihudin, dipilihnya materi mengurus jenazah sebagai materi pelajaran praktek ini karena materi ini merupakan materi yang mempunyai banyak hapalan teori sekaligus praktek. Dalam praktek ini, siswa/i juga nantinya harus mengusai teori mengurus jenazah, seperti rukun, bacaan do’a, dan bacaan sholat jenazah.

“Materi Mengurus Jenazah ini merupakan materi yang banyak hapalannya teori yang bisa juga dilakukan bersamaan dengan praktek, ini terlihat dari tatacara memandikan Jenazah, tatacara membungkus Jenazah, sampai tata cara menyolatkan jenazah,” paparnya.

Lanjut Kayim Suwarto, menegaskan, masih adakah, di antara kita yang tidak mempunyai kepedulian untuk mengurusi perawatan jenazah.

“Hati-hatilah, kalau sampai ada jenazah dalam suatu kampung, hingga tidak terurus, maka semua yang tinggal di situ akan berdosa, kalian para santri jaman now, Generasi Z atau Gen Z dan milenial harus memiliki perbedaan saat terkoneksi secara digital dan yang menjadi santri madrasah Al-ITTIHAAD 02 PasirLor,” ungkap tegasnya.

Lebih lanjut Kayim Suwarto, mengurus jenazah; mulai memandikan jenazah, mengafani, menyalatkan, menyediakan liang lahat, hingga proses menguburnya merupakan fardhu kifayah. Artinya status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Sebaliknya, bila tidak ada yang melaksanakan kewajiban tersebut, maka semua penduduknya berdosa. Pungkasnya.

Tampak para santri mengikuti penuh antusias. Usai penjelasan dari narasumber tersebut, kemudian mereka diwajibkan untuk mempraktikkan tata cara merawat jenazah. Mereka tidak mengalami banyak kesulitan, setiap kelompok didampingi guru pembimbing, dengan fasilitas yang lengkap. Diharapkan santri menguasai materi dan praktek ini dan bisa dipraktekkan dikehidupan bermasyarakat. (Kontributor : Gus Luthfi/Djarmanto-YF2DOI//Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.