BN NEWS, Maluku Tengah || Pertemuan antara PT. Mutiara Tambang Industri dengan Raja dan Saniri Negri serta ketua-ketua RT di desa Tehoru, Maluku Tengah, pada Jumat (09/08) membahas rencana operasi tambang pasir merah.
Pertemuan tersebut membahas izin operasi perusahaan serta kesepakatan harga beli pasir merah. Menurut Bapak Raja Tehoru, pertemuan tersebut masih sebatas pembahasan izin, upah kerja, dan dampak lingkungan.
Pihak perusahaan menyampaikan komitmen untuk memperbaiki jalan rusak akibat operasi tambang, membangun taman pengajian di Tehoru, serta memberikan beasiswa kepada mahasiswa Tehoru yang kurang mampu. Selain itu, pihak perusahaan juga menyatakan siap untuk dihentikan jika terbukti menimbulkan dampak lingkungan yang negatif.
Direktur PT. Waragonda, Muamar Qadafi menekankan pentingnya kesepakatan harga yang disetujui oleh masyarakat dan kepala desa sebelum melakukan pembelian pasir merah. Saat ini, pembelian pasir merah masih menunggu izin dari pihak desa.
Semua pihak sepakat bahwa operasi tambang pasir merah harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. (AMNA)
