BN NEWS, Garut || Program Integrated Corporation Agricultural Resources Empowerment (ICARE) berhasil menunjukkan eksistensinya dalam membantu petani meningkatkan produktivitas kentang di Kabupaten Garut. Panen perdana di Demplot Kentang Cikajang menghasilkan panen yang sangat memuaskan. Hasil ubinan pada 10% dari total luas lahan didapatkan hasil 1.815 Kg yang jika dikonversikan rata-rata hasil mencapai 45,375 ton/ha, melampaui rata-rata produktivitas kentang Kabupaten Garut sebesar 23 ton/ha.
Hal tersebut diungkapkan oleh Hari, selaku Petani pelaksana Demplot sesaat setelah pelaksanaan Panen Perdana Percontohan Kentang ICARE yang digelar oleh Koperasi Produsen Cikajang Agro Prakarsa (CAP) di Kecamatan Cikajang, tepatnya di Kp. Ciarileu Tonggoh, Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Rabu (14/08/2024)
Masih menurutnya, perkembangan ini merupakan kemajuan signifikan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya di mana banyak petani mengalami keluhan akibat produksi yang gagal dan tidak terkonsep dengan baik.
“Sejak adanya dukungan dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), perkembangan mulai terlihat. Terima kasih kepada BSIP, koperasi, dan dinas yang terus mengawal dengan maksimal,” ungkap Hari.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan penerapan teknologi tepat guna dan pendampingan yang intensif, potensi pertanian lokal dapat dikembangkan secara maksimal. Melalui hasil ubinan ini diharapkan hasil panen keseluruhan tidak jauh berbeda dengan hasil ubinan,” pungkas Hari kepada media.
Sementara Ketua Koperasi Produsen Cikajang Agro Prakarsa (CAP) Yanto Gamistrama, S.Hut., pada kesempatan yang berbahagia tersebut mengungkapkan rasa bangganya dengan menyaksikan langsung keberhasilan program ini dalam membantu petani meningkatkan produktivitas kentang di wilayah Kecamatan Cikajang.
“Dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, para petani di kecamatan Cikajang semakin mampu mencapai hasil yang lebih baik. Program ICARE telah membuktikan eksistensinya dan memberikan dampak positif yang nyata bagi kesejahteraan petani,” ungkapnya.
Masih menurutnya, Program ICARE merupakan program pinjaman bergulir yang disediakan untuk mendukung petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Syarat untuk mendapatkan pinjaman ini adalah petani atau anggota harus menjadi bagian dari keanggotaan koperasi pertanian yang terkait.
Yanto juga menjelaskan program ICARE di Kabupaten Garut, tiga instansi menjadi leading sector, yaitu Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Perikanan, serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil.
Yanto menambahkan masyarakat dapat mengusulkan proposal terkait komoditas yang akan dikembangkan, dengan fokus pada pertanian kentang dan domba. Karena ini basisnya juga koperasi di mana di dalamnya bisnis diutamakan juga bagi petani.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kelancaran program ini dan berharap agar semangat dan kerjasama yang telah terjalin dapat terus dipertahankan demi kemajuan pertanian. Dengan sinergi yang baik, kita dapat melangkah bersama menuju masa depan petani yang lebih cerah,” Yanto.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh BSIP, Dinas Pertanian, Diskanak diwakili UPT, Dinas Koperasi dan UKM, UPT Pertanian, Forkopimcam Cikajang, Kepala Desa dari 3 Desa, Pengurus Koperasi dan petani anggota koperasi.