BN News. Banyumas || Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas menggandeng wartawan senior Suara Merdeka Semarang KH Agus Fathuddin Yusuf dan aktifis yunior media online, laksanakan pelatihan menulis berita, featur dan artikel, khusus staf Kemenag beserta jajarannya, KUA, Sekolah dan Madrasah, guna meningkatkan pemahaman dalam penulisan berita, pada Selasa (20/08/2024).
Pelatihan yang berlangsung sekitar sembilan puluh menit tersebut dengan materi, brand image dan indikator brand image, citra korporat, citra produk, dan citra pemakai, berjalan dengan lancar yang diakhiri dengan sesi tanya jawab.
“Sudah semestinya dalam menulis berita diperlukan data yang baru, benar dan terkonfirmasi. Menjadi jurnalis dan penulis berita harus gesit dan teliti dalam menggali informasi, cek ricek, juga tabayyun,” kata Agus Fathuddin Yusuf
Tidak hanya memberikan materi terkait cara penulisan berita langsung, Featur dan artikel, tetapi ia juga memberikan sejumlah tips cara cepat benar, menarik dalam menulis berita.
“Sembilan prinsip jurnalisme :
1. Menyampaikan kebenaran,
2. Setia pada kepentingan warga,
3. Disiplin verifikasi,
4. Tetap independen,
5. Memantau kekuasaan,
6. Menyediakan forum bagi publik,
7. Membuat menarik dan relevan,
8. Komperhensif dan proporsional,
9. Mengikuti hati nurani,” Jelasnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas H. Ibnu Asaddudin, menyampaikan dengan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan baru bagi semua staf jajaran Kemenag, dan staf KUA, Sekolah, Madrasah, juga merefresh pembelajaran yang sudah dimiliki sebelumnya, tambah semangat.
“Dengarkan, pelajari, kerjakan, beritakan. Mudah-mudahan melalui pelatihan ini teman-teman di disemua jajaran kemenag bisa rajin dan lebih rajin lagi menulis berita kegiatan, dengan komitmen kebersamaan, komitmen berprestasi dan komitmen menjadi yang terbaik,” Tandas pungkasnya Ibnu.
Untuk diketahui, fungsi media massa diantaranya, 1. Sebagai pilar Demokrasi keempat setelah Eksekutif, Legislatif, Yudikatif. 2. Informasi (Information). 3. Pendidikan (education). dan 4. Hiburan (infotainment). 5. Kontrol sosial (social control).tambahnya. (Djarmanto-YF2DOI//Red)