BN News. Cilacap || Dua insiden kecelakaan kereta api kembali terjadi di Kabupaten Cilacap pada hari Selasa (15/10/2024). Seorang perempuan dan seorang pria meninggal dunia akibat tertemper kereta api di dua lokasi berbeda.
Kapolresta Cilacap Kombes Pol Ruruh Wicaksono melalui Kasi Humas Polresta Cilacap Ipda Galih Soecahyo, menyampaikan kedua insiden tersebut terjadi di Kecamatan Gandrungmangu dan Sidareja.
Kejadian pertama terjadi sekitar pukul 11.06 WIB di perlintasan kereta api Desa Bulusari, Gandrungmangu. Korban bernama Siti Rohayati (17), warga Desa Muktisari, Gandrungmangu, meninggal dunia setelah tertemper Kereta Api Lodaya yang melintas dari Bandung menuju Solo.
Berdasarkan keterangan saksi, korban terlihat berjalan kaki di dekat rel sambil menelepon ketika kereta api melintas. Saksi mata Fahmi Abdullah Malik (25) dan Marsimun (45) yang berada di sekitar lokasi melihat korban langsung tertemper dan tergeletak di tepi rel dalam kondisi meninggal dunia.
“Hasil pemeriksaan tim medis menunjukkan korban mengalami luka serius di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya” ujar Ipda Galih.
Kejadian kedua berlangsung pada sore harinya, sekitar pukul 18.55 WIB di perlintasan kereta api Km 342+1/2, petak jalan Sidareja-Cipari, Desa Sidareja. Seorang pria bernama Rio Andika (30), ditemukan tewas setelah tertemper Kereta Api Serayu.
“Potongan tubuh korban ditemukan di sepanjang jalur rel dan langsung dievakuasi oleh petugas kepolisian serta warga sekitar” kata Ipda Galih.
Kedua peristiwa ini menambah daftar kecelakaan kereta api di wilayah Cilacap. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan. Namun, masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati saat berada di dekat perlintasan kereta api.
“Kesadaran akan bahaya perlintasan kereta api sangat penting. Jangan sampai ada lagi korban yang tertemper akibat kurangnya kehati-hatian,” tutup Ipda Galih. (Humas Polresta Cilacap//Warto).