BN News. Banyumas || Kabupaten Banyumas tak hentinya menjadi rujukan studi banding dalam pengelolaan sampah terpadu. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya kota/kabupaten, provinsi hingga perusahaan yang melakukan hal tersebut. Salah satunya yakni PT. Jakarta Propertindo, perusahaan profesional milik Pemprov DKI Jakarta yang melakukan studi banding pada Jum’at (18/10/24).
Komisaris Utama PT.Jakarta Propertindo Hikmahanto Juwana menuturkan beberapa waktu lalu perusahaannya memiliki penugasan dalam membangun pengelolaan sampah modern, namun belum ada keberlanjutan terkait hal tersebut.
“Karena hal itulah, kami datang ke sini. Untuk belajar dan melihat secara langsung pengelolaan sampah di Banyumas,” ujarnya.
Kabupaten Banyumas sendiri menjadi daerah rujukan Nasional, bahkan se-Asia Tenggara dan dinobatkan sebagai daerah dengan pengelola sampah terbaik se-Asia Tenggara diberikan dalam acara yang bertajuk ‘Smart Green ASEAN Cities (SGAC) Programe’s 2nd City Windows Series’.
Banyumas sejak tahun 2018 telah menerapkan pengelolaan sampah berbasis ‘Zero Waste to Landfill (ZWL)’. Konsep ZWL merupakan upaya pengelolaan sampah yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (landfill).
Terkait hal tersebut Hikmahanto mengaku menjadi salah satu hal yang membuat dirinya semakin antusias untuk belajar langsung ke Kabupaten Banyumas, selain belajar mengenai pengelolaan sampah ia merasa harus belajar mengenai pengelolaan budaya di masyarakat yang memiliki kesadaran mengenai pengelolaan sampah.
“Kami harus belajar dari Banyumas yang mampu membentuk mindset masyarakat yang menganggap sampah dapat dijadikan barang yang berguna dan menghasilkan,” tuturnya.
Ia merasa Pemerintah Kabupaten Banyumas sangat responsif terhadap pengelolaan sampah.
Pj Banyumas Iwanuddin Iskandar secara hangat menyambut kedatangan rombongan PT Jakarta Propertindo. Iwanuddin menjelaskan inovasi pengelolaan sampah modern menjadi salah satu peningkatan pendapatan pemerintah daerah.
“Dengan kesungguhan pemerintah yang kala itu dikelola Pak Husein mampu menumbuhkan budaya yang luar biasa,” ucapnya.
Terkait kesadaran masyarakat, ia merasa hal tersebut tumbuh karena sebagian besar masyarakat Banyumas memiliki kesadaran bahwasannya Banyumas sudah menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah sehingga yang terbentuk adalah masyarakat yang sadar akan sampah.
“Budayanya kita inisiasi. Budaya membuang sampah pada tempatnya,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dr Arif Sugiyono memaparkan bagaimana pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas. Tak ketinggalan inisiator, Achmad Husein juga turut dalam diskusi tanya jawab yang dilakukan pasca pemaparan.
(Ni Pembayun//Humas Setda Banyumas//Red).