BN NEWS II ACEH TENGAH – Debat publik pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah tahap pertama telah digelar oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tengah.
Dalam debat antar paslon yang maju dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Aceh Tengah tersebut dibahas berbagai isu menarik dan terlkini yang melanda kawasan tersebut, mulai dari defisit anggaran, pemdidikan, hingga masalah kasus asusila yang sedang marak terjadi.
Terkait masalah kasus asusila, berdasarkan data terbaru yang disampaikan oleh para panelis, sepanjang tahun 2024, terdapat 103 kasus asusila di Aceh, dimana Aceh Tengah masuk dalam 10 besar kasus asusila tersebut.
Menyikapi permasalahan tersebut, paslon bupati dan wakil bupati nomor 5, Haili Yoga danMuchsin Hasan dengan tegas menyatakan, bahwa pihaknya akan memberi perhatian khusus pada kasus asusila dan masalah sosial lainnya yang terjadi di Aceh Tengah.
Dalam debat publik yang berlangsung di Ballroom Parkside Petro Gayo Hotel, Selasa, (12/11/2024) itu, calon wakil bupati pasangan Haili Yoga, Muchsin Hasan menyatakan, bahwa “HAMAS” (Tagline paslon tersebut) memiliki kiat khusus dalam menangani isu kasus asusila yang tranding saat ini.
Menurut Muchsin yang mantan anggota DPRK Aceh Tengah dari Partai Beringin tersebut, salah satu cara yang akan mereka lakukan guna menangani dan mengantisipasi maraknya kasus asusila dikabupaten berhawa sejuk ini adalah dengan melakukan pendekatan yang tidak hanya represif tetapi juga persuasif.
“Paslon kami, paslon HAMAS akan berupaya semaksimal mungkin untuk memperkecil angka kasus asusila di Aceh Tengah, salah satunya adalah dengan melakukan pendekatan persuasif, berfokus pada penguatan nilai-nilai keagamaan, pendidikan di lingkungan keluarga dan dukungan dari masyarakat sekitar nantinya,” papar Muchsin.
Lebih lanjut, pria kelahiran tahun 1979 ini menyatakan, bahwa selain melakukan pendekatan persuasif, pihaknya nanti juga akan melakukan sosialisasi yang intensif di berbagai ruang lingkup pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar, Menengah, Pondok Pesantren, sampai ke tingkat perguruan tinggi.
“Dengan adanya pendekatan yang menyentuh semua aspek sosial, dan sosialisasi dipihak keluarga, sekolah, dan masyarakat luas, maka akan dapat tercipta lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi generasi muda yang bermartabat,” tutup Muchsin.
Ama Robby