BN NEWS, Garut || Dalam upaya mendukung pemulihan sektor pertanian pasca bencana, Danramil 1122/Pakenjeng, Lettu Inf. Cacu Ruswandi, menghadiri kegiatan pemberian bibit dan penanaman pohon cengkeh di Kampung Citengah, Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng. Acara ini diselenggarakan atas inisiatif Dinas Pertanian Kabupaten Garut bekerja sama dengan para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Al-Abig.
Sebagai bagian dari program penanganan pasca bencana, bibit pohon cengkeh diberikan kepada para petani yang lahannya terdampak oleh pergeseran tanah di Kampung Pasir Kaliki, Desa Sukamulya, beberapa bulan lalu. Penyerahan bibit dilakukan di rumah Ketua Poktan Al-Abig, Ade, di Kampung Citengah.
Bantuan bibit ini diharapkan dapat membantu para petani untuk memulihkan kembali lahan-lahan pertanian yang terdampak bencana, sekaligus meningkatkan hasil pertanian di masa mendatang,” ujar Danramil Lettu Inf. Cacu Ruswandi dalam arahannya kepada para petani.
Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon cengkeh secara simbolis di lokasi lahan terdampak bencana di Kampung Pasir Kaliki. Penanaman ini menjadi langkah awal dari gerakan penghijauan sekaligus upaya pemulihan ekologis wilayah tersebut.
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat dan perwakilan instansi terkait, di antaranya Danramil 1122/Pakenjeng, Lettu Inf. Cacu Ruswandi, Kapolsek Pakenjeng, Iptu Haji Muslich, Sekmat Kecamatan Pakenjeng, Irfan, Perwakilan BPBD Kabupaten Garut, M. Nasir, Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Aden Kurniawan, SST., MP., Kepala UPT Pertanian Wilayah 14 Kabupaten Garut, Teti, Para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Kecamatan Pakenjeng dan Para petani anggota Poktan Al-Abig.
Program ini bertujuan untuk Meningkatkan produktivitas lahan pasca bencana, melalui penanaman bibit pohon bernilai ekonomi tinggi seperti cengkeh. Mendukung keberlanjutan lingkungan dengan penghijauan lahan terdampak.Meningkatkan kesejahteraan petani melalui hasil pertanian yang lebih baik di masa mendatang.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 13.00 WIB ini berjalan dengan aman dan lancar. Harapannya, program ini dapat menjadi langkah awal pemulihan sektor pertanian sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat untuk membangun kembali wilayah terdampak bencana. (Cepi Gantina)