BN News. Ungaran || Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta disediakan fasilitas shalat yang memadai di semua kawasan industri di Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Kendal dan Batang. ‘’Kami sudah mendengar keluhan ini dari para pekerja pabrik di kawasan industri. Keluhan itu sudah kami teruskan kepada pemerintah dan pihak-pihak yang berkompeten,’’ kata Sekretaris Umum MUI Jateng Drs KH Muhyiddin MAg.
Dia menyampaikan hal itu disela-sela Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) MUI Se-Eks Karesidenan Semarang di Hotel C3 Ungaran, Kabupaten Semarang, (11/01/2025).
Rakor yang dibuka Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi menghadirkan narasumber Ketua Komisi Hukum MUI H Eman Sulaiman dan Sekretaris Komisi Ekonomi H Nur Fathoni. Menyampaikan sambutan Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin.
Para Ketua Umum dari tujuh kabupaten/kota Se-Eks Karesidenan Semarang menyampaikan Laporan kondisi daerah masing-masing. Mereka yaitu Ketua Umum MUI Kabupaten Semarang KH Aminuddin Aziz Mustofa, Ketua Umum MUI Kabupaten Demak KHA Ghozali Ihsan MSi, Ketua Umum MUI Kota Semarang Prof Dr HM Erfan Soebahar, Ketua Umum MUI Kabupaten Grobogan Drs H Moh Arifin MPdI, Ketua Umum MUI Kabupaten Kendal Dr H Ruswan MEd dan Ketua Umum MUI Kota Salatiga Dr KH Agus Ahmad S Lc MA dengan moderator KH Suud Kholil.
‘’Persoalan lain yang muncul yaitu soal dana operasional kegiatan MUI dan merebaknya kemaksiatan di daerah-dearah. Para ulama di daerah minta MUI Provinsi atau MUI Pusat mencetak buku himpunan fatwa dan ada sosialisasi fatwa agar umat paham dan punya pegangan,’’ kata Kiai Muhyiddin.
Kepala Badan Kesbangpol Jateng Haerudin dalam upacara pembukaan mengatakan, MUI adalah wadah yang strategis untuk memperjuangkan kepentingan umat. ‘’MUI mampu menjadi jembatan antara kepentingan umara dan umat,’’ kata Haerudin.
Menurutnya MUI Merupakan Ormas mitra strategis Badan Kesbangpol dalam menciptakan kondusifitas wilayah Jawa Tengah.
Melalui Rakorda diharapkan MUI Jateng dapat menyusun program kerja yang dapat menjawab tantangan dan kebutuhan umat Islam sebagai umat rahmatan lil’alamin.
‘’MUI sebagai pewaris para anbiya memiliki peran strategis dalam berpartisipasi pembangunan umat melalui fatwa-fatwanya. Harapannya umara dan ulama selalu sejalan dalam meningkatkan taraf hidup umat baik secara rohaniah maupun lahiriah.
Sementara itu Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi mengingatkan peran MUI sebagai waratsarul anbiya’, jadi Mufti, himayatul ummah, islah wa tajdid, khadimul ummal dan shodiqul hukumah.
‘’Mengingat berbagai fenomena yang berkembang belakangan ini dan terasa mulai bergesernya nilai, maka peran yang sedang sangat dibutuhkan adalah sebagai Khadimul ummah dan Shadiqul hukumah,’’ kata Kiai Darodji.
Sebagai Khadimul ummah atau pelayan masyarakat menurutnya terjadi jarak antara agama (Islam) dengan pemeluknya (muslim). Terjadinya penurunan kualitas akhlak seperti kenakalan remaja, berkembangnya penyakit masyarakat, kurang taat kepada ketentuan agama serta menurunnya ketaatan kepada orang tua, lebih-lebih perkembangan penggunaan medsos, jelas membutuhkan layanan ekstra dari MUI.
‘’Apalagi pengurus MUI sudah berikrar mewakafkan diri kepada MUI yang di antaranya berperan sebagai Khadimul ummah. Sebagai Shadiqul Hukumah atau mitra pemerintah sudah banyak bakti MUI kepada negara sehingga masyarakat yang mayoritas muslim ini dapat hidup berdampingan dengan semua secara damai sehingga kehidupan terasa nyaman,’’ tegasnya. (Agus F/Djarmanto-YF2DOI//Red)