BN News. Demak || Banjir yang melanda Desa Bogosari, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak akibat jebolnya tanggul Sungai Cabean di Sidorejo Karangawen, membuat 183 rumah warga terdampak banjir, mulai dari ketinggian 15 centimeter hingga 30 centimeter. Sementara di jalan atau pekarangan rumah, ketinggian air mencapai 60 centimeter.
Jebolnya tanggul sungai Cabean pada Selasa (21/01/2025) dini hari itu juga merusak tanaman padi dan jagung milik warga Desa Bogosari seluas 255 hektar. Selain Desa Bogosari, banjir juga memasuki pemukiman warga dan merusak area persawahan di Desa Tlogoweru Kecamatan Guntur.
Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Kav Maryoto, S.E., M.Si., M.M., disela peninjauan lokasi banjir bersama Bupati Demak dan Kapolres Demak, mengatakan, banjir yang melanda wilayah Desa Bogosari tersebut masuk rumah warga di 2 RW, yaitu RW 05 sebanyak 80 rumah, dan RW 06 sebanyak 103 rumah.
“Disini, di Dukuh Bogoreco, Desa Bogosari, yang terdampak ada 183 rumah dengan rata-rata ketinggian 20 centimeter. Untuk korban jiwa nihil. Dan siang ini, air sudah mulai surut,” kata Dandim, Selasa (21/01/2025).
Sementara Bupati Demak dr. Eisti’anah, S.E., menambahkan bahwa pengecekan di titik lokasi banjir itu sebagai bahan pendataan korban banjir, sehingga bisa diambil langkah selanjutnya.
“Tadi kita sudah cek lokasi tanggul jebolnya, kita juga sudah koordinasi dengan BBWS Pemali Juana untuk perbaikannya. Insyaallah siang ini perbaikan sudah mulai dilakukan. Semoga curah hujan di hulu sungai tidak tinggi, sehingga perbaikan tanggul dapat berjalan lancar,” jelas Bupati.
Selain pengecekan kondisi warga terdampak banjir, Bupati bersama Dandim dan Forkopimda Kabupaten Demak juga menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga yang terdampak. (Pendim 0716/Demak//Warto).