Danrem 071/ Wijayakusuma Dampingi Pangdam IV/Diponegoro dan Kapolda Jateng Tinjau Lokasi Longsor Petungkriyono

Sharing is caring!

BN News. Pekalongan || Bencana tanah longsor yang terjadi pada Senin sore (20/1/2025) di wilayah Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan mengakibatkan korban jiwa dan sejumlah warga belum diketemukan, membuat keprihatinan yang mendalam bagi segenap keluarga korban khususnya maupun segenap warga masyarakat Pekalongan umumnya.

Bacaan Lainnya

Keprihatinan yang mendalam juga disampaikan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi,S.I.P.,M.Si., dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo serta Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Jamaluddin,S.I.P.,M.I.P., yang secara langsung turun kelokasi dimana peristiwa bencana alam tanah longsor terjadi.

Banjir bandang dan tanah longsor di Petungkriyono, disebabkan hujan intensitas tinggi/deras yang mengguyur wilayah Pekalongan.

Diketahui hingga saat ini pada hari ketiga pasca longsor, tim reaksi cepat penanggulan bencana alam Kodim 0710/Pekalongan beserta segenap unsur terus berjibaku mencari korban yang belum diketemukan. Hingga hari ini, tercatat korban diketemukan meninggal dunia 20 orang, korban cidera/luka 13 orang dan orang hilang 11 orang

Pencarian korban terkendala akses menuju lokasi yang berbukit dan tebing, hal itu karena daerah Petungkriyono merupakan daerah dataran tinggi pegunungan. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk pencarian korban, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan tim gabungan Basarnas, BPBD Propinsi dan Kabupaten, TNI, Polri, dan relawan mengalami kesulitan akses pertolongan korban.

Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Jamaluddin, S.I.P., M.I.P., menyampaikan, banjir bandang dan tanah longsor ini terjadi karena intensitas hujan yang sangat tinggi diwilayah Pekalongan beberapa hari ini. Petungkriyono itu sendiri merupakan daerah yang rawan bencana alam karena wilayah ini berada diketinggian daerah pegunungan yang curam dan merupakan daerah destinasi wisata bagi masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.

Danrem mengungkapkan, terkait dengan langkah-langkah penanggulangan bencana tanah longsor dan banjir ini atau dalam tanggap darurat bencana alam ini, pihaknya telah bekerjasama dan bersinergi dengan segenap komponen dan elemen masyarakat Pekalongan baik dari Basarnas, BPBD, Pemkab, Polri maupun instansi terkait lainnya dalam menangani dan mencari para korban yang hingga saat ini masih ada yang belum diketemukan dan ada yang dinyatakan hilang.

“Kita berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menemukan saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana alam ini, kita selalu berkolaborasi dan bekerjasama dengan segenap komponen dan elemen dalam tanggap darurat bencana alam ini”, ungkapnya.

Namun itu semua, kita lakukan juga dengan melihat kondisi dan situasi dilokasi disini dalam upaya pencarian korban. Hal itu, karena terkendala dengan kondisi cuaca yang tidak menentu yang dapat menghambat evakuasi pencarian korban.”Segala bentuk dan upaya kita kerahkan dari berbagai kalangan dan sarana prasarana kita datangkan untuk mencari korban, namun cuaca yang tidak menentu ini dapat menghambat proses evakuasi dan pencarian korban. Karena dilokasi ini, terisolir dari berbagai arah akibat banjir dan tanah longsor ini”, paparnya. (Penrem 071/Wijayakusuma//Warto).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.