BN NEWS, Garut || Dua ruang kelas di SDN 3 Bojong, Kampung Bantar Peundeuy, Desa Bojong, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, dilaporkan roboh pada Sabtu dini hari (25/1) akibat hujan deras yang terus menerus mengguyur selama tiga hari terakhir. Peristiwa ini juga menyebabkan satu ruang kelas lainnya terdampak. Sabtu (25/1/2025)
Danramil 1116/Cikajang Kapten Cke Sobirin bersama Danposramil Banjarwangi Serma M. Nur Angkotasan langsung meninjau lokasi kejadian untuk mengevaluasi situasi dan memberikan dukungan kepada pihak sekolah dan masyarakat setempat.
Ambruknya bangunan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Penyebab utama diduga karena tingginya intensitas hujan yang mengakibatkan struktur bangunan yang sudah rapuh tidak mampu bertahan.
Dampaknya, aktivitas belajar mengajar di SDN 3 Bojong harus diatur ulang. Kini, kegiatan belajar dilakukan dengan sistem dua shift, yaitu pagi dan siang, untuk memastikan seluruh siswa tetap dapat mengikuti pembelajaran meski fasilitas sekolah terbatas.
Pihak Koramil 1116/Cikajang dan berbagai instansi terkait telah melakukan langkah-langkah berikut:
1. Koordinasi dengan Pemdes dan BPBD: Upaya tanggap darurat dilakukan dengan melibatkan Pemerintah Desa Bojong, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.
2. Edukasi Mitigasi: Babinsa Desa Bojong bersama Bhabinkamtibmas menghimbau masyarakat dan guru untuk lebih waspada terhadap potensi bencana di musim hujan.
3. Tinjauan Lokasi: Tim Forkopimcam, kepala sekolah, pengawas TK/SD, dan koordinator wilayah pendidikan melakukan pengecekan langsung ke lokasi untuk menilai kerusakan dan kebutuhan mendesak.
4. Pelaporan dan Dokumentasi: Laporan resmi telah disampaikan ke komando atas untuk tindak lanjut.
Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian materiil akibat robohnya dua ruang kelas serta dampaknya pada satu ruang kelas lainnya masih dalam proses penaksiran.
Danramil 1116/Cikajang, Kapten Cke Sobirin, menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini dan menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur sekolah agar lebih tahan terhadap cuaca ekstrem. “Kami berharap ada perhatian serius dari pihak terkait untuk segera merehabilitasi sekolah ini demi kelancaran kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana, terutama di wilayah rawan seperti Kecamatan Banjarwangi. Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan kejadian serupa kepada pemerintah desa atau pihak berwenang untuk tindakan lebih lanjut. Semoga perbaikan dapat segera dilakukan demi keberlangsungan pendidikan anak-anak di SDN 3 Bojong. (Cepi Gantina)