BN NEWS, Garut || Tim gabungan terus melakukan pencarian korban Abdul (61 tahun), seorang penggembala kerbau yang hanyut terbawa banjir bandang di Sungai Cikandang, Desa Tanjung Mulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut. Memasuki hari keenam, pencarian difokuskan pada area pesisir Pantai Selatan dan muara sungai. Sabtu (1/2/2025)
Aksi pencarian yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini dipimpin oleh Danramil 1122/Pakenjeng, Lettu Inf Cacu Ruswandi, dengan dukungan dari berbagai instansi, termasuk TNI (Koramil Pakenjeng, Cikelet, Pameungpeuk, Cisompet, dan Bungbulang), BPBD Kabupaten Garut, TAGANA Kabupaten Garut, Tim SAR Kabupaten Tasikmalaya, Satpol Airud Polres Garut, Satpol PP Kecamatan Pakenjeng, Perangkat Desa Tanjung Mulya, Warga setempat.
Sebelum pencarian dimulai, tim melakukan apel koordinasi untuk menentukan metode pencarian yang paling efektif.
Tim dibagi menjadi dua kelompok:
1. Tim Darat – Menyisir sepanjang pantai dari Pantai Gunung Sulah hingga Pantai Karang Papak di Kecamatan Cikelet, dengan jarak sekitar 4,5 km.
2. Tim Laut – Menggunakan kapal patroli Satpol Airud tipe C-2 300 PK untuk menyusuri perairan dari Pantai Santolo hingga Pantai Cimari.
Hingga pukul 15.30 WIB, korban masih belum ditemukan. Kondisi cuaca yang mulai gelap dan mendung membuat pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan pada hari Minggu, 2 Februari 2025, yang juga menjadi hari terakhir pencarian sesuai prosedur tanggap darurat selama tujuh hari.
Dalam briefing evaluasi, tim sepakat bahwa pencarian hari berikutnya akan difokuskan di sekitar muara Sungai Cikandang, Kampung Cigembang, Desa Karangsari, Kecamatan Pakenjeng.
Selain pencarian korban, Forkopimcam Pakenjeng juga memberikan dukungan moral kepada keluarga korban, termasuk santunan untuk meringankan beban mereka.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat curah hujan tinggi, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar sungai dan daerah rawan banjir.
Tim SAR berharap korban dapat segera ditemukan agar keluarga dapat memberikan penghormatan terakhir dengan layak.
