Kasdim 0607/Kota Sukabumi Hadiri Rapat Koordinasi Penanganan Geng Motor dan Tawuran Pelajar

Sharing is caring!

BN NEWS, Sukabumi || Bertempat di Aula Rekonfu Polres Sukabumi Kota, Jl. Perintis Kemerdekaan No.10, Kelurahan Gunungparang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Penanganan Geng Motor dan Tawuran Pelajar di wilayah hukum Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Rapat ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Kasdim 0607/Kota Sukabumi Mayor Inf Hendra Bagus Arioko, Wakapolresta Sukabumi Kompol Tahir Muhidin, serta jajaran pejabat dari Pemkot dan Pemkab Sukabumi, termasuk Asda 1 Pemkot Sukabumi Andri Firmansyah, SIP, M.Si., Sekda Kabupaten Sukabumi H. Ade Suryaman, SH, MM., serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota dan Kabupaten Sukabumi. Hadir pula Prof. Dr. KH. M. Fajar Laksana, SE, CQM, MM, Ph.D., Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fath Sukabumi, serta unsur TNI dari Kodim 0607/Kota Sukabumi.

Strategi Humanis dalam Menangani Geng Motor

Dalam rapat ini, Wakapolresta Sukabumi, Kompol Tahir Muhidin, menegaskan bahwa fenomena geng motor masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah, termasuk di Sukabumi.

“Kami menyadari bahwa mayoritas anggota geng motor masih berusia remaja yang seharusnya berada dalam fase produktif. Jika mereka langsung dikenakan sanksi pidana, dikhawatirkan hal tersebut justru merusak masa depan mereka,” ujar Kompol Tahir.

Sebagai solusi, Polres Sukabumi Kota mengusulkan pendekatan pembinaan melalui Pondok Pesantren Al-Fath. Harapannya, dengan lingkungan yang lebih kondusif, para remaja yang terlibat geng motor dapat diarahkan ke jalur yang lebih positif.

“Kami tidak hanya ingin menindak secara hukum, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk berubah. Dengan pembinaan berbasis nilai-nilai agama dan moral, mereka dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik,” tambahnya.

Membangun Karakter Islami sebagai Solusi

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fath, Prof. Dr. KH. M. Fajar Laksana, menekankan bahwa pembinaan di pesantren akan berfokus pada 7 kebiasaan utama untuk membangun karakter Islami, yaitu: Dzikir & Doa, Tadarus Al-Qur’an, Tafakur (merenung dan introspeksi diri), Shalat, Shaum (puasa sunnah), Shadaqah (beramal dan berbagi) dan Shalawat.

“Melalui pendekatan ini, kami berharap para remaja yang sebelumnya terlibat dalam geng motor dapat menemukan jalan hidup yang lebih baik. Dengan disiplin dan kebiasaan baik, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih bertanggung jawab,” jelasnya.

Selain itu, evaluasi rutin dalam bentuk absensi ibadah, kajian keislaman, dan pembinaan karakter akan diterapkan, sehingga perubahan perilaku dapat lebih terpantau secara efektif.

Kodim 0607/Kota Sukabumi Dukung Pembinaan Berbasis Pesantren

Dalam kesempatan yang sama, Kasdim 0607/Kota Sukabumi, Mayor Inf Hendra Bagus Arioko, menyatakan dukungan penuh terhadap program pembinaan ini.

“Kami dari Kodim sangat mendukung langkah ini. Kunci utama dalam menangani geng motor adalah dengan memutus mata rantai mereka dan membimbing mereka ke arah yang lebih baik. Dengan pembinaan berbasis pesantren, diharapkan mereka dapat menjadi generasi penerus yang lebih bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Rapat koordinasi ini menghasilkan kesepakatan bahwa pendekatan pembinaan berbasis pesantren akan menjadi langkah utama dalam menangani geng motor di Sukabumi. Kolaborasi antara kepolisian, TNI, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif.

Dengan membangun karakter Islami dan pendekatan spiritual, diharapkan para anggota geng motor dapat berubah menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dan memiliki masa depan yang lebih cerah.

(Pendim 0607/Kota Sukabumi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.