BN NEWS, Garut || Upaya pelestarian lingkungan terus digalakkan di Kecamatan Cikajang melalui Silaturahmi Hijau, sebuah forum yang mempertemukan berbagai elemen masyarakat dalam semangat kolaborasi untuk menjaga kelestarian alam. Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Cikajang ini dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V Kabupaten Garut, Dedi Sudadi, S.Hut., MM., serta berbagai pemangku kepentingan, termasuk Camat Cikajang Riyana Tasripin, S.Sos., Ketua Forum Peduli Cikajang (FPC) Dayat Hidayat, dan Ketua Forum Peduli Lingkungan Masyarakat Ciarileu (FPLMC) H. Jaeni, B.Sc.F., yang juga merupakan penanggung jawab program Kolaborasi Hijau. Selasa (18/3/2025)
Fokus pada Penghijauan Gunung Congkrang
Kegiatan Silaturahmi Hijau ini digagas oleh Tim Kolaborasi Hijau, yang saat ini tengah fokus pada program penghijauan reguler di Blok Gunung Congkrang. Program yang telah memasuki tahap ke-11 ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kepala Cabang Dinas Kehutanan, yang menyatakan dukungan penuh terhadap gerakan penghijauan yang telah berjalan secara konsisten.
“Saya sangat mengapresiasi semangat dan komitmen Tim Kolaborasi Hijau yang terus melakukan penghijauan secara berkelanjutan. Ini adalah contoh nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan harus dilakukan bersama-sama. Kami dari Dinas Kehutanan siap mendukung agar program ini semakin berdampak luas,” ujar Dedi Sudadi dalam sambutannya.
Camat Cikajang, Riyana Tasripin, juga memberikan apresiasi terhadap gerakan ini, menyoroti semangat dan konsistensi tim yang terus melakukan penghijauan tanpa henti. “Gerakan ini luar biasa, tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kelestarian alam. Semoga ini menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk melakukan hal serupa,” tuturnya.
Setelah acara Silaturahmi Hijau di aula, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Dedi Sudadi melanjutkan kunjungannya ke Posko Sedekah Oksigen yang berlokasi di Alun-alun Cikajang. Posko ini merupakan inisiatif Tim Kolaborasi Hijau yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan 1446 H sebagai bagian dari upaya penghijauan dan penyadaran lingkungan.
Posko ini berfungsi sebagai pusat edukasi dan distribusi bibit pohon yang dapat diadopsi oleh masyarakat untuk ditanam di lingkungan masing-masing. Program ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya menanam pohon sebagai investasi bagi masa depan.
“Sedekah oksigen melalui penanaman pohon adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar bagi keberlangsungan hidup. Saya berharap program ini terus berlanjut dan semakin banyak masyarakat yang ikut serta dalam gerakan ini,” tambah Dedi Sudadi.
Pada hakikatnya, ini adalah simbol kebersamaan dan gotong royong. Masyarakat pedesaan pada dasarnya memiliki semangat kebersamaan, gotong royong, serta musyawarah dalam menghadapi berbagai persoalan, termasuk dalam menjaga dan memperbaiki lingkungan. Alam dan lingkungan memang memerlukan campur tangan manusia untuk pemulihan dan pelestariannya, dan hal ini harus dilakukan secara kolektif.
“Saya melihat dari laporan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Forum di Kecamatan Cikajang baik Forkopimcam, para kepala desa, Forum Peduli Cikajang (FPC), maupun Forum Peduli Lingkungan Masyarakat Ciarileu (FPLMC) bahwa mereka telah menunjukkan inisiatif luar biasa dalam upaya pelestarian lingkungan. Saya berharap gerakan ini bisa menjadi motivasi bagi wilayah-wilayah lain untuk melakukan hal serupa. Perbaikan lingkungan tidak harus selalu bergantung pada anggaran atau pendanaan formal, tetapi justru dapat digerakkan melalui swadaya dan partisipasi aktif masyarakat, yang ternyata sangat besar kontribusinya,” ucapnya.
Masih menurutnya, keberadaan Posko Sedekah Oksigen pun menjadi bukti nyata dari kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Dalam dua minggu saja, posko ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 2.000 bibit pohon sebuah capaian luar biasa. Ini adalah inovasi sosial yang lahir dari masyarakat sendiri, didukung oleh program Kolaborasi Hijau, yang semakin menunjukkan pentingnya aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Saya berharap, dengan adanya gerakan Kolaborasi Hijau, Kecamatan Cikajang khususnya wilayah Kampung Ciarileu dapat mewujudkan cita-cita bersama untuk menjadi kawasan hijau yang lestari serta memberikan manfaat bagi masyarakatnya. Seperti yang sering disampaikan oleh Bapak KDM Gubernur kita, ‘Leuweung hejo, masyarakat bisa ngejo’ hutan yang hijau akan membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya,” pungkas Dedi Sudadi, S.Hut., MM., kepada media.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat, diharapkan program penghijauan dan pelestarian lingkungan di Kecamatan Cikajang semakin kuat dan berkelanjutan. Tim Kolaborasi Hijau bertekad untuk terus melakukan aksi nyata demi menjaga kelestarian alam dan menghadirkan manfaat bagi generasi mendatang.
Melalui semangat kebersamaan dan kepedulian lingkungan, Kecamatan Cikajang semakin membuktikan bahwa gerakan penghijauan bukan hanya sekedar program, tetapi menjadi bagian dari gaya hidup dan budaya masyarakat setem mendukung. (Cepi Gantina)