Semarang. Belanegaranews.com || Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI secara resmi menunjuk tiga unit Sekolah Nasima (SD, SMP, dan SMA) di bawah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima, Semarang, sebagai Sekolah Piloting atau Model Nasional untuk Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI).
Ketua YPI Nasima, Dr. Indarti, menyampaikan bahwa penunjukan ini merupakan kehormatan sekaligus tanggung jawab besar yang harus diemban seluruh elemen sekolah.
“Ini adalah amanah dan bentuk kepercayaan dari pemerintah kepada Sekolah Nasima. Tentu saja, kami akan terus memperkuat komitmen terhadap pengembangan kompetensi unggulan, terutama dalam bidang teknologi informasi terapan yang kini menjadi fokus nasional,” ujarnya.
Penetapan ini diumumkan dalam acara halalbihalal keluarga besar YPI Nasima, yang digelar pada Minggu (13/4) di Hall Kaimana, Kampus SMA Nasima, Semarang. Hadir dalam acara ini jajaran pimpinan yayasan, para guru dan karyawan, serta tokoh-tokoh penting seperti KH Hanief Ismail (Ketua Dewan Pembina), Ragil Wiratno (Ketua Dewan Pengawas), dan H Yusuf Nafi (Pendiri YPI Nasima). Acara juga diisi tausiyah oleh KH Munif Muhammad Zuhri (Gus Munif), pengasuh Pondok Pesantren Giri Kusumo, Mranggen, Demak.
Dalam ceramahnya, Gus Munif memberikan dukungan moral dan doa bagi Nasima agar terus berkembang dan memberi manfaat luas bagi umat. Ia menekankan bahwa keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya bergantung pada strategi manajemen, tetapi juga pada kebersihan hati para pelakunya.
“Salah satu kunci keberhasilan dalam membangun sistem pendidikan adalah menjauhi penyakit hati seperti iri, dengki, dan hasut. Ini sangat berbahaya, karena dari sinilah persoalan-persoalan besar biasanya bermula,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya spiritualitas dalam menghadapi tantangan organisasi dan pendidikan. “Segala urusan harus dikembalikan kepada Allah SWT. Jika dasar ibadah ditegakkan, insya Allah tidak akan muncul persoalan yang tak terselesaikan,” ujar Gus Munif.
Dalam konteks pendidikan karakter siswa, Gus Munif menekankan pentingnya kesabaran dan ketulusan. “Setiap anak itu unik. Pendidik harus sabar, berdoa, dan menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah. Itulah kunci keberhasilan mendidik generasi masa depan,” tambahnya.
Penunjukan Sekolah Nasima sebagai model nasional ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia dalam merespons tantangan zaman dengan inovasi, integritas, dan spiritualitas yang kuat. (Kontributor Agus F/Djarmanto-YF2DOI//Red)