Geuchiek Romi : Kawal Distribusi Pupuk Bersubsidi Demi Terwujud Swasembada Pangan Di Aceh Utara

Sharing is caring!

BN NEWS I ACEH UTARA – Ketua Komisi II DPRK Aceh Utara M Romi atau yang akrab disapa Geuchik Romi menyatakan sikap dan komitmenya untuk terus mengawal proses pendistribusian pupuk bersubsidi dikawasan Kabupaten Aceh Utara.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Geuchik Romi yang merupakan mantan Geuchik (Kepala Desa) Gampong Simpang Keuramat, Kecamatan Simpang Keuramat tersebut, Sabtu, (03/05/25).

Berdasarkan data, Aceh Utara adalah salah satu kabupaten yang memiki luas area persawahan aktif mencapai hingga 38.417 Hektar.

Sementara itu, dari data yang dipilih oleh Kementerian ATR/BPN RI, luas sawah aktif tahun 2023 di Aceh Utara berjumlah juga sama yaitu, 38.417 Hektar, jumlah ini mengalami penurunan sebesar 7.584 Hektar dari jumlah tertinggi bentangan area persawahan Aceh Utara di tahun 2016 yang mencapai 46001 Hektar.

Meski mengalami penurunan drastis, namun berdasarkan data tersebut, Aceh Utara masih memegang puncak jumlah area sawah tertinggi di Aceh, disusul Aceh Besar seluas 25.692 Hektar lalu diurutan ke 3 ada Kabupaten Pidie dengan luas area sawah mencapai 24.784 Hektar.

Oleh karena itu, Geuchik Romi sangat berkomitmen untuk terus mengawal proses pendistribusian pupuk bersubsidi dikawasan Aceh Utara, karena menurutnya dengan luas area sawah yang begitu besar, ia optimis Aceh Utara akan mencapai swasembada pangan.

“Luas area persawahan kita begitu besar dan nomor 1 terluas di Aceh, oleh karena itu kita harus optimis bahwa kita akan mampu mencapai swasembada pangan, jika kontrol pendistribusian pupuk bersubsidi hingga dikalangan petani, sama-sama kita kawal supaya pupuk bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak ada lagi yang namanya Mafoso Pupuk,” ujar Geuchi Romi.

Pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi ini, lanjut mantan kombatan GAM dimasa konplik tersebut, selain dari pada unsur kepatuhan masyarakat (para pemain pupuk, baik distributor nakal maupun Mafia pupuk), pengawasan ini juga merupakan suatu wujud nyata atas keberpihakan pemerintah kepada para petani selaku stackholder pengguna dari manfaat pupuk bersubsidi tersebut.

“Ditengah isu krisis dampak perang dagang global saat ini, salah satu upaya kita untuk keluar dari hal tersebut adalah dengan cara menguatkan sektor ketahanan pangan daerah kita, kalau pangan sudah tersedia dan cukup, biarkan saja mereka berperang dagang, in syaa Allah kita aman, karena stok pangan kita cukup, oleh karena itu mari kita berupaya semaksimal mungkin agar Aceh Utara dapat mencapai swasembada pangan dengan kita terus kawal proses pendistribusian pupuk bersubsidi,” terang Geuchik Romi.

Lebih lanjut alumni SMP N 2 Lhokseumawe tahun 1994 tersebut memghimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak berwenang jika ditemukan adanya pihak-pihak yang bermain dengan pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut.

“Masyarakat segera laporkan kepada pihak berwenang, jika ada menemukan pihak-pihak yang bermain dalam pendistribusian pupuk bersubsidi ini dan itu harus diproses secara hukum serta harus ada efeck jera, supaya yang lain jangan ikut mencoba-coba,” pungkas Geuchik Romi.

Ama Robby

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.