Semangat Kolaborasi Warnai Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Cikajang

Sharing is caring!

BN NEWS, Garut || Semangat gotong royong dan cinta bumi mewarnai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Kegiatan yang digelar pada Kamis pagi (5/6/2025) di Alun-Alun Cikajang ini diikuti oleh unsur Forkopimcam, Kepala UPTD, Korwil Pendidikan, Nakes PKM Cikajang, Kepala dan Perangkat Desa, Koordinator PKH, para kepala sekolah dan guru, para siswa dan siswi sekolah dasar, serta para penggiat lingkungan dari berbagai elemen masyarakat.

Bacaan Lainnya

Mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik (Ending Plastic Pollution)”, kegiatan ini diawali dengan apel gabungan sebagai bentuk kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Seusai apel, peserta melanjutkan dengan aksi bersih-bersih serentak, membersihkan sampah di lingkungan Alun-alun Kecamatan Cikajang.

Menurut Camat Cikajang, Riyana Tasripin, S.Sos., kegiatan ini bukan sekadar rutinitas peringatan tahunan, tetapi momentum untuk menumbuhkan budaya peduli lingkungan secara berkelanjutan.

“Kita ingin menjadikan gerakan ini sebagai kebiasaan, bukan hanya kegiatan musiman. Karena bumi tak meminta banyak, hanya butuh dijaga dengan cinta,” ujarnya.

Kepala Korwil Pendidikan, Otang Saepuloh, S.IP., MM., menyampaikan harapannya agar seluruh elemen, termasuk sekolah-sekolah, menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari pendidikan karakter dan literasi lingkungan.

“Siswa dan guru bukan hanya belajar di kelas, tapi juga harus belajar dari alam. Pendidikan lingkungan hidup adalah investasi moral untuk generasi mendatang,” tuturnya.

Kegiatan ini menyiratkan makna filosofis bahwa menjaga alam bukan sekadar kewajiban teknis, tetapi tanggung jawab spiritual dan sosial.

Sesuai dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Peringatan ini juga menjadi panggung kampanye kuat untuk menyuarakan gerakan “Hentikan Polisi Plastik”, yaitu kebiasaan menegur tanpa memberi teladan.

“Kita tak butuh lebih banyak polisi plastik orang yang hanya menyalahkan. Yang kita perlukan adalah teladan nyata tangan yang memungut, bukan jari yang menunjuk,” ungkap salah satu penggiat lingkungan Kolaborasi Hijau yang terlibat dalam aksi bersih.

“Jika satu pohon memberi udara bagi ribuan makhluk, maka satu tangan yang memungut sampah hari ini adalah kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih bersih,” tambahnya.

Koordinator PKH Indra Taufik Gunawan, menyampaikan rasa bangga atas antusiasme para peserta, “Kami melihat semangat yang luar biasa. Ini adalah bukti bahwa cinta terhadap bumi bisa diwujudkan lewat aksi sederhana yang dilakukan bersama-sama,” ujar Indra.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Cikajang menjadi pengingat bahwa masa depan bumi bukan ditentukan oleh satu orang besar, tetapi oleh banyak tangan kecil yang bersatu dalam niat baik.

Dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama, Cikajang membuktikan bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari desa, dari kecamatan, dari kita semua.

Bukan kita yang mewarisi bumi dari leluhur, tapi kita yang meminjamnya dari anak cucu. Maka mari rawat pinjaman ini sebaik-baiknya. Bumi Butuh Aksi, Bukan Sekadar Narasi.

Ditulis oleh Cepi Gantina (Redaktur Media Bela Negara News)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.