Semarang. Belanegaranews.com || Dalam semilir angin pagi yang syahdu, langkah-langkah penuh harap melintasi Jalan Palir Raya, Podorejo, Ngaliyan, Kota Semarang. Di sanalah, harapan baru pendidikan kejuruan Nahdlatul Ulama bertumbuh dan bertunas. Selasa (10/06/2025), dua tokoh penting hadir menyapa: Dr Muchamad Sidik Sisdiyanto, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif PBNU Bidang Pengembangan Madrasah Unggulan, dan Dr Anasom M.Hum, Ketua PCNU Kota Semarang.
Keduanya melakukan peninjauan ke Madrasah Aliyah Kejuruan Nahdlatul Ulama (MAK NU) 01, sebuah madrasah multimedia yang tengah disiapkan menjadi salah satu ikon madrasah kejuruan unggulan di Indonesia. Peninjauan dilanjutkan ke kawasan Pondok Pesantren KH Sholeh Darat, lembaga ruhani yang menjadi bagian integral dalam ekosistem pendidikan tersebut.
“Karena kita ingin menjadikan MAK NU 01 sebagai madrasah unggulan, maka seluruh unsur, sarana, prasarana, tenaga pengajar, hingga anak didiknya, haruslah unggul pula. Kita membutuhkan fasilitas yang memadai, bukan sekadar cukup, tetapi harus inspiratif,”
tegas Dr Muchamad Sidik Sisdiyanto di hadapan para hadirin di aula MAK NU 01.
Dr Sidik, yang juga menjabat sebagai Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Kemenag RI, didampingi sejumlah tokoh strategis, antara lain Muhaemin (Kepala Balai Diklat Kemenag Kota Semarang), Fakhruddin Karmani M.Si (Ketua LP Maarif PWNU Jateng), serta Dr M Ahsanul Husna M.Pd (Sekretaris LP Maarif PWNU Jateng).
Kehadiran mereka disambut hangat oleh jajaran PCNU Kota Semarang: Dr Anasom M.Hum, KH Adib Fathoni M.Si, Agus Fathuddin Yusuf, KH Hasan Fauzi (Ketua BP3 NU), serta KHM Musyaffa Rusydi (Kepala MAK NU 01).
Dr Anasom menyampaikan bahwa di atas lahan seluas 11.000 m² yang dibeli oleh NU di Podorejo, tak hanya berdiri MAK NU 01, tetapi juga telah dirancang kawasan terpadu NU Center, pusat kaderisasi dan pengembangan umat.
“Selain kampus MAK, tersedia juga Balai Latihan Kerja (BLK) Multimedia hasil bantuan dari Menaker Ida Fauziah, serta Rusunawa dari Kementerian PUPR yang akan menampung para santri Pondok Pesantren KH Sholeh Darat. Sebuah masjid megah kini sedang dibangun, dan ke depan akan hadir pula pusat manasik haji-umrah, gedung serbaguna, dan pusat ekonomi umat,”
jelas Anasom, penuh semangat dan visi.
Sementara itu, Fakhruddin Karmani M.Si menjelaskan, LP Maarif PWNU Jateng tengah memperluas cakrawala santri melalui kerja sama pendidikan internasional, khususnya dengan lembaga-lembaga di Tiongkok dan Jepang.
“Untuk mempersiapkan generasi yang unggul secara global, guru-guru Maarif kini sedang mendalami Bahasa Inggris dan Mandarin. Bahasa Inggris dibina bersama YPI Nasima di Pare, sementara Bahasa Mandarin akan diajarkan oleh para alumni santri dari Tiongkok,”
ungkap Fakhruddin.
Lebih dari itu, LP Ma’arif NU Jateng secara resmi ditunjuk oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI sebagai lembaga pelaksana rekrutmen dan seleksi pemagangan ke Jepang tahun 2025. Proses seleksi dijadwalkan pada 10–14 November 2025 di Sumpyuh, Banyumas dan 17–21 November 2025 di Kudus.
“Kami aktif bersinergi dengan MKKS di seluruh kabupaten agar peserta dari sekolah Maarif NU bisa optimal. Kami juga bekerja sama dengan LPK Walimachi Gakkou, yang siap mendukung pelatihan hingga pengiriman pemagang ke Jepang,”
terang Dr M Ahsanul Husna M.Pd, Sekretaris LP Maarif PWNU.
Setelah diskusi dan dialog hangat, rombongan pengurus LP Maarif PBNU melanjutkan kunjungan ke ruang-ruang belajar, pondok pesantren KH Sholeh Darat, serta gedung BLK Multimedia yang berdiri kokoh sebagai simbol harapan dan kemajuan.
MAK NU 01 dan Pesantren KH Sholeh Darat bukan sekadar tempat belajar, melainkan taman cahaya bagi generasi penerus bangsa. Di tempat ini, ilmu dunia dan akhirat dirajut menjadi sulaman masa depan. Semoga langkah ini menjadi bagian dari ikhtiar besar Nahdlatul Ulama dalam membangun peradaban yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing global. (Kontributor : Agus F / Djarmanto – YF2DOI//Red)