BN NEWS, Garut || Hari ini, secarik sejarah baru ditulis di wilayah Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut. Desa Persiapan Sukamanah resmi diresmikan sebagai langkah awal menuju kemandirian dan pemerataan pembangunan. Tanda peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan pemotongan tumpeng oleh Plt Camat Cigedug, Ma’mun Gunawan, S.Ag., didampingi Kepala Desa Barusuda Asep Parid Parijarwan dan Plt Kepala Desa Sukamanah Tajpudin, disaksikan para tokoh masyarakat dan unsur kelembagaan desa. Jum’at (4/6/2025)
Desa Persiapan Sukamanah hadir bukan sekadar administrasi baru, tapi sebagai cermin dari semangat masyarakat yang ingin lebih dekat dengan pelayanan, pembangunan, dan harapan.
Dalam sambutannya, Plt Camat Ma’mun Gunawan menyampaikan bahwa pembentukan desa persiapan adalah metode untuk mempercepat pembangunan melalui pendekatan yang lebih terarah dan partisipatif.
“Waktu kita tidak panjang hanya tiga tahun untuk membuktikan bahwa desa ini mampu mandiri. Tapi bukan kemewahan yang jadi tolak ukur, melainkan bagaimana partisipasi masyarakat dibangun dari hal-hal yang paling sederhana,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya semangat kolaborasi antara pemerintah desa, panitia, dan warga untuk menjaga momentum pembangunan, termasuk memperhatikan penunjukan perangkat dari desa induk yang berdomisili di wilayah tersebut dengan kualifikasi layak untuk menjamin pelayanan yang optimal.
Kepala Desa Barusuda, Asep Parid Parijarwan, memberikan dorongan moral kepada seluruh pihak, mengingatkan bahwa lahirnya sebuah desa tidak terlepas dari perjuangan bersama.
“Pemekaran ini lahir dari rahim harapan masyarakat. Mari jaga, rawat, dan bangun bersama. Jangan pernah lelah bermimpi, karena mimpi yang dibarengi kerja dan doa akan melahirkan desa yang berdaya,” ucapnya penuh semangat.
Plt Kepala Desa Sukamanah, Tajpudin, tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua tokoh masyarakat yang telah memberikan dukungan hingga hadirnya fasilitas kantor desa, yang kini menjadi pusat harapan baru warga.
Desa Persiapan Sukamanah kini resmi berdiri, tapi perjuangan baru saja dimulai. Dari tanah yang dulu hanya titik dalam peta, kini lahir ruang baru untuk tumbuh bersama membangun dari bawah, menyatu dalam semangat, dan menyalakan cahaya masa depan. (Cepi Gantina)
