BN News. Banyumas || Musyawarah Daerah (Musda) Ke-IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyumas resmi digelar pada Sabtu, 2 Agustus 2025, bertempat di Aula Al-Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas. Mengusung tema, “Memperkuat Sinergi Ulama dan Umara untuk Pembangunan Kabupaten Banyumas yang Berkelanjutan”,
Musda itu menjadi forum strategis dalam merumuskan arah kebijakan organisasi dan memilih kepemimpinan baru MUI Kabupaten Banyumas untuk lima tahun ke depan.
Musda dibuka dengan laporan dan sambutan dari Ketua Panitia Musda IV MUI Kabupaten Banyumas, H. M. Wahyu Fauzi A., yang menyampaikan apresiasi atas kehadiran seluruh undangan dan peserta Musda. Ia melaporkan jalannya persiapan dan pelaksanaan kegiatan yang telah dilalui panitia dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada MUI Jawa Tengah, Pemda Banyumas, Baznas, Kemenag Banyumas dan semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh hingga Musda ini dapat terselenggara dengan baik. Kami juga memohon maaf atas kekurangan di sana-sini yang masih terjadi selama pelaksanaannya,” ungkapnya tulus.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Banyumas Hj. Dwi Asih Lintarsi, yang mewakili Bupati H. Sadewo Tri Lastiono. Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan pentingnya sinergi antara ulama dan umara dalam menjaga nilai-nilai moral dan keagamaan di masyarakat.
“Musda ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemimpin spiritual dan pemerintah dalam melanjutkan membangun masyarakat Banyumas yang religius, berakhlak, dan maju serta guyub rukun toleransi dalam segala kehidupan,” ujarnya saat membacakan amanat tertulis Bupati.
Dalam sesi pengarahan, Ketua Umum MUI Jawa Tengah, Dr. KH Ahmad Darodji, M.Si., menegaskan bahwa MUI bukan sekadar lembaga formal, melainkan memiliki tiga misi utama yang tak boleh luntur: sebagai pelayan umat (khadimul ummah), pelindung umat (himayatul ummah), dan mitra pemerintah (shadiqul hukumah). Ketiga fungsi ini, menurutnya, telah dijalankan secara nyata dan bertanggung jawab oleh Drs. KH Taefur Arofat, M.Pd.I. selama masa kepemimpinan periode 2020–2025. Ia juga menilai bahwa kekompakan MUI di tingkat kecamatan, ormas Islam, para penyuluh agama, dan KUA telah berhasil menjaga suasana Banyumas yang kondusif, tenang, aman, dan penuh keberkahan.
Dalam menghadapi tantangan umat yang semakin rumit, Kiai Darodji mengingatkan dengan lantang: ulama hari ini tidak boleh menjadi penonton zaman. Ulama harus menjadi ahlun fi zamanihi, alim yang menguasai medan zaman, memahami persoalan aktual, melek teknologi informasi, dan tidak boleh gagap teknologi. “Jika ulama tertinggal, umat kehilangan arah. Jika ulama tangguh, umat akan selamat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, H. Ibnu Asaddudin, turut memberikan dukungan dan mendampingi Sekretaris MUI Provinsi Jawa Tengah, KH. Agus Fathuddin Yusuf, selaku pengarah forum.
“InsyaAllah dalam waktu dekat, jajaran kepengurusan lengkap akan segera disusun oleh tim formatur dan diajukan untuk penerbitan SK resmi, sekaligus persiapan pelantikan,” terang H. Ibnu.
Melalui sidang pleno dan proses musyawarah mufakat, Musda IV akhirnya menetapkan dua tokoh ulama penting:
Drs. KH Taefur Arofat, M.Pd.I. sebagai Ketua Umum MUI Kabupaten Banyumas masa khidmat 2025–2030, dan Drs. KH Mughni Labib, M.S.I. sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kabupaten Banyumas.
Menutup rangkaian Musda, doa keberkahan dipimpin langsung oleh KH Mughni Labib dengan penuh khusyuk, memohon agar seluruh hasil Musda, para pengurus, serta niat dan langkah ke depan senantiasa mendapat bimbingan dan ridha Allah SWT.
Saat diwawancarai awak media usai acara, KH Taefur Arofat dan KH Mughni Labib menyampaikan ungkapan syukur dan apresiasi atas dukungan yang diberikan kepada dirinya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pengurus dan peserta Musda. Semoga para pengurus MUI terus bersemangat dalam mengemban amanah. InsyaAllah ke depan kita akan melakukan efisiensi dalam jumlah komisi dan keanggotaan, agar kerja-kerja MUI menjadi lebih efektif, fokus, dan berdampak nyata,” ungkap beliau.
“Semoga seluruh aktivitas MUI menjadi bagian dari amal ibadah yang diridhai oleh Allah SWT,” tambahnya penuh harap.
Meski baru menetapkan dua posisi strategis utama, Musda kali ini menjadi awal konsolidasi dan penataan ulang struktur organisasi MUI Kabupaten Banyumas. Tim formatur diberi amanah untuk segera menyusun struktur lengkap kepengurusan periode Tahun 2025–2030.
Musda IV kemudian ditutup dengan pemberian ucapan selamat kepada Ketua Umum dan Ketua Dewan Pertimbangan terpilih oleh seluruh peserta dan tamu undangan, disusul dengan foto bersama sebagai penanda persatuan, komitmen, dan harapan baru untuk kemaslahatan umat di Kabupaten Banyumas.
(Kontributor : Djarmanto-YF2DOI//Red)