
BN News. Semarang || Dalam suasana khidmat yang dipenuhi nuansa spiritual, Katib ‘Aliyah Idaroh ‘Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyah (JATMAN) Jawa Tengah, KHM Zainal Arifin Ma’sum, secara resmi melantik Pengurus Idaroh Syu’biyah JATMAN Kota Semarang masa khidmah 2025–2030, bertempat di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Manyaran, Ahad (19/10/2025).
Pelantikan yang dirangkai dengan Rapat Kerja dan Capacity Building JATMAN NU itu menjadi momentum penting bagi para pengamal thoriqoh untuk memperkokoh komitmen spiritual dan pengabdian sosial dalam bingkai Ahlussunnah wal Jama’ah An Nahdliyah.
Pengurus yang dilantik terdiri atas para ulama dan mursyid thoriqoh, di antaranya Rais Mustafadl Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan, Katib KH Muhammad Muhyidin, serta para anggota, Drs KH Endro Suyitno, KH Yusuf Masykuri Lc, KH Ahmad Supriyanto, KH Nur Aminudin, dan KH Ahmad Zamahsari.
Sementara Ifadliyyah Rais diamanahkan kepada KH Rohibin Hamdan, dengan anggota antara lain Prof Dr KH Ahmad Izzuddin MAg, KH Rohani Amin Hidayat, KH Al Mamnuhin Cholid, dan KH Hilmi Wafa Lc.
Bidang Imdloiyyah dipimpin oleh KH Idris Imron SIP dengan jajaran pendamping yang solid, sementara Sekretaris Dr KH Baidhowi MAg dan Aminussunduq Dr KH Ir Joko Pujiyono MSi melengkapi struktur khidmah yang baru.
Dalam pidatonya, Mudir Syu’biyah JATMAN Kota Semarang KH Idris Imron menegaskan bahwa ruang dakwah dan pengabdian JATMAN mencakup seluruh perjalanan hidup manusia.
“Bidang garapan JATMAN adalah seluruh rangkaian siklus hidup manusia, dari lahir hingga meninggal dunia. Maka JATMAN harus terus semangat berhidmat tanpa henti,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Semarang Dr KH Anashom MHum menegaskan pentingnya keberadaan JATMAN dalam menjaga ruh spiritualitas umat.
“Peran JATMAN sangat urgen, karena thoriqoh adalah inti dari Nahdlatul Ulama. Dari thoriqoh lahir akhlak, dari akhlak lahir kemaslahatan,” tuturnya.
Menambahkan makna khidmah, Rais Mustafadl Idaroh ‘Aliyah JATMAN Jawa Tengah Drs KH Dzikron Abdullah memberikan pesan mendalam,
“Berkhidmah dan taat kepada guru adalah kunci kebahagiaan sejati. Barang siapa setia pada bimbingan mursyidnya, niscaya hidupnya dilimpahi keberkahan hingga akhir hayat,” pesannya dengan nada meneduhkan.
Pelantikan ini bukan sekadar seremonial organisasi, melainkan juga peneguhan tekad ruhani untuk terus menyalakan obor thoriqoh di Kota Semarang, menghidupkan dzikir di tengah kesibukan zaman, menebar cinta dan cahaya bagi umat.
(Kontributor : AF/Djarmanto-YF2DOI//warto)



















