UNAR Banyumas Gempar, Anak SD 11 Tahun Raih Nilai 85 Lahirkan Amatir Radio Muda YD2AHQ

  • Whatsapp

Sharing is caring!

Bacaan Lainnya

BN News. Banyumas || Di bawah semangat persaudaraan Orari dan sinar fajar semangat komunikasi nasional, Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (Balmon SFR) Kelas I Semarang bersama Orari Lokal Banyumas menggelar Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) Non-Reguler, Minggu (09/11/2025), di Hotel Luminor Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kegiatan ini diikuti 50 peserta dari berbagai daerah, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, dan Pemalang, dengan hasil akhir:

1. Tingkat Siaga: 49 peserta, lulus 42 orang

2. Tingkat Penggalang: 1 peserta, lulus 1 orang

3. Tidak hadir/tidak lulus: 7 orang

Menjaga Langit Frekuensi, Menegakkan Disiplin dan Dedikasi

Pembukaan UNAR dilakukan oleh H. Sutrisno, Kasubag Umum Balmon Kelas I Semarang, mewakili Kepala Balmon. Dalam sambutannya ia menegaskan bahwa pelaksanaan UNAR merupakan bagian dari menjaga kedaulatan dan ketertiban penggunaan frekuensi nasional.

“Pelaksanaan UNAR adalah langkah untuk menegakkan tertib penggunaan spektrum frekuensi radio. Bila digunakan sesuai peruntukannya, kita dapat mencegah terjadinya interferensi dengan layanan vital seperti maritim, penerbangan, dan lainnya,” tegasnya.

Ia juga menambahkan harapan agar para peserta yang lulus menjadi contoh teladan bagi masyarakat,

“Kami berharap para amatir radio yang baru lulus dapat terus belajar, mengasah kemampuan, dan mengajak orang lain bergabung secara resmi. Mari jaga frekuensi dengan etika dan rasa tanggung jawab.”

Sinergi Orari, Menyala dalam Pengabdian

Ketua Orari Daerah Jawa Tengah, Ir. Drs. JB. Praharto, M.Eng (YB2BZ), menegaskan bahwa semangat utama amatir radio adalah pengabdian tanpa pamrih.

“Strategi kami kini lebih dikonsentrasikan pada relawan dan pengabdian masyarakat. Dukungan melalui UNAR ini penting agar perangkat mereka terlindungi, dan dedikasi mereka benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Orari Lokal Banyumas, Dr. dr. H.M. Rifqy (YB2ILU), mengungkapkan lonjakan minat masyarakat untuk bergabung dengan Orari selalu tinggi di setiap penyelenggaraan UNAR.

“Setiap kali kami adakan di Banyumas, kuota selalu habis. Semakin banyak yang bisa difasilitasi, semakin banyak pula masyarakat yang sadar pentingnya regulasi. Dan itu artinya, frekuensi kita akan makin bersih dan teratur,” tegasnya.

Altaf, Bintang Cilik Penjaga Gelombang

Salah satu kisah paling menginspirasi datang dari Altaf, siswa kelas V SD Negeri Karangklesem, Purwokerto Selatan, yang menjadi peserta termuda berusia 11 tahun. Terinspirasi oleh ayahnya, Seto (YG2BXM), Altaf mengikuti jejak sang ayah dan berhasil lulus dengan nilai 85, meraih Tanda Panggilan YD2AHQ.

“Awalnya saya tidak tertarik, tapi setelah melihat ayah aktif berkomunikasi lewat radio, saya mulai ingin mencoba,” ujar Altaf polos namun penuh semangat.

“Diusahakan tidak untuk mengganggu sekolah. Harus tidak mengganggu,” tambahnya mantap.

Menjaga Frekuensi, Mengabdi Sepenuh Jiwa

Ujian Negara Amatir Radio di Banyumas ini bukan sekadar ujian pengetahuan, melainkan ikrar kesetiaan untuk menjaga langit komunikasi Indonesia. Di penghujung acara, gema semangat Orari kembali dikumandangkan,

“Orari siap membantu pemerintah, mengabdi kepada masyarakat, dan mendukung sepenuhnya untuk membersihkan frekuensi kita!”

Dengan 43 amatir radio baru yang resmi bergabung, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Pemalang kembali menorehkan sejarah sebagai ladang tumbuhnya para penjaga gelombang, mereka yang menjaga komunikasi tetap hidup, tertib, dan bermartabat.

(Kontributor : DjarmantoYF2DOI//warto)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.