
BN News. Banyumas || Dalam suasana teduh dan penuh kekeluargaan, SMP Persada Insan Nusantara Tebuireng 17 Sokaraja menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Wali Santri di aula sekolah. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Yayasan PPNU Abdul Djamil Tebuireng 17, Sokaraja, Banyumas, H. Imam Purwanto, Kepala Sekolah H.M. Husain, para asatidz, guru, karyawan, serta seluruh wali santri. Rabu (15/10/2025)
Acara diawali dengan lagu Indonesia Raya, Yalal Wathon, dan Mars Tebuireng, menandai semangat kebangsaan yang berpadu dengan ruh pesantren.
Kepala SMP Perantara H.M. Husain, dalam sambutanya menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah, pondok, dan wali santri, satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam menanamkan nilai karakter dan kemandirian peserta didik.
“Anak-anak kita harus tumbuh sebagai insan mandiri, berakhlak, dan siap berkontribusi. Pendidikan tidak akan kuat tanpa sinergi antara sekolah, pondok, dan wali,” ungkapnya penuh semangat.
Rakor kali ini juga memaparkan capaian kegiatan santri oleh Ustadz Choiril Anam, yang menyoroti pembinaan karakter dan penguatan program Santripreneur, program unggulan yang menanamkan nilai kemandirian dan jiwa wirausaha Islami di kalangan santri.
Salah satu kegiatan yang mendapat perhatian adalah Workshop Batik, dijelaskan oleh Rheyfansa, yang kini tengah direnovasi dengan progres sekitar 60 persen.
“Melalui batik, santri belajar bukan hanya teknik, tapi juga ketekunan, keindahan, dan cinta budaya bangsa,” tuturnya.
Pembina lapang di lokasi Joglo Sufi Muhammad Arif, menambahkan Laboratorium Santripreneur yang ada dilingkungan Joglo SUFI, “Menjadi ruang pembelajaran kewirausahaan Islami tempat para santri belajar mengelola produk kreatif dan memahami konsep bisnis bernilai ibadah.” Imhuhnya.
Dikesempatan yang sama, Unsur Humas Riska menuturkan, Rakor juga membahas rencana Outing Class dan Ziarah Wali 2026 yang akan digelar pada 6–8 Februari 2026.
“Rangkaian kegiatan itu akan meliputi kunjungan ke Pondok Pesantren Tebuireng Pusat, Museum Islam Nusantara Hasyim Asy’ari (MINHA), serta ziarah ke makam para ulama besar seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Chasbullah, KH. Bisri Syansuri, hingga Sunan Kalijaga di Demak.”
“Melalui ziarah, para santri belajar meneladani perjuangan ulama dan menyambung sanad keilmuan dari sumbernya,” tuturnya, juga salah satu panitia dengan penuh harap.
Selanjutnya Riska menjelaskan, Kegiatan itu juga memfasilitasi para peserta didik untuk melaksanakan praktik santripreneur.
“Semua Kegiatan praktik didampingi oleh guru dengan membuka satu stand untuk memasarkan produk unggulan santripreneur berupa telur omega, lele, pokcoy, kacang panjang dan kangkung.”
“Peserta didik juga dilebgkapi belajar mengemas produk dgn baik, bersih dan menarik untuk dipasarkan ke tangan konsumen. Dalam acara ini, produk santripreneur habis terjual.” Jelasnya.
Suasana Rakor berlangsung hangat, khidmat, dan partisipatif. Para wali santri antusias memberikan masukan dan menyatakan dukungan penuh terhadap berbagai program pembinaan yang dijalankan sekolah.
Acara ditutup dengan doa bersama dan pembacaan hamdallah, mengalirkan harapan agar seluruh langkah pendidikan, pembinaan, dan perjalanan spiritual para santri selalu diberkahi Allah SWT.
“Semoga semua program berjalan lancar dan menjadi jalan lahirnya generasi berakhlak, berilmu, dan berdaya guna,” imbuh tutup Kepala Sekolah menenangkan suasana dengan senyum humanis penuh makna kebersamaan.
(Humas Riska/YF2DOI//warto)



















