Haili – Muchsin : Jika Terpilih Kami Akan Kembangkan Potensi Lahan Pertanian Di Ketol

Sharing is caring!

BN NEWS II ACEH TENGAH – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah nomor urut 5, Haili Yoga dan Muchsin Hasan dalam orasi politiknya dihadapan ratusan masyarakat Kecamatan Ketol, tegaskan bahwa pihaknya akan berkomitmen untuk mengembangkan pertanian dikecamatan penghasil cabai terbesar di Aceh Tengah tersebut.

Berdasarkan data yang dipaparkan, Kecamatan Ketol merupakan sebuah kecamatan diujung utara wilayah Kabupaten Aceh Tengah yang kini menjadi sentra produsen cabai dikabupaten yang berjuluk Negeri Diatas Awan tersebut.

Data menunjukkan bahwa jumlah lahan yang sudah diolah secara mandiri oleh masyarakat untuk menjadi lahan pertanian cabai sudah mencapai sekitar 2000 Hektare.

Sementara itu, selain lahan yang sudah digarap untuk pertanian cabai, Ketol masih memiliki lahan yang berpotensi untuk digarap menjadi lahan pertanian cabai yang jumlahnya mencapai 3000 Hektare lebih.

Kecamatan Ketol yang beribukotakan Blang Mancung ini sebelumnya adalah daerah penghasil gula putih diera orde baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto.

Dimana diera tahun 1980 an, daerah yang saat itu masih masuk dalam kawasan Kecamatan Silih Nara, sebelum dikemekarkan, sempat dijadikan salah satu daerah penghasil gula dikawasan tengah Aceh, hal ini ditandai dengan didirikannya Pabrik Gula Mini oleh pemerintah pusat saat itu.

Namun sayang, keberadaan Pabrik Gula Mini tersebut tidak berlangsung lama, tidak lama berselang pasca diresmikan, pabrik tersebutpun tutup kembali dan tidak lagi beroperasi.

Paaca pengoperasian Pabrik Gula Mini Blang Mancung terhenti, masyarakat setempar tetap menanam tanaman tebu dengan mengembangkan tebu tersebut untuk dijadikan bahan baku gula merah.

Meningkatnya biaya perawatan dan biaya produksi, serta rendahnya harga jual gula merah, membuat masyarakat Ketol yang didominasi oleh kaum transmigrasi dari daerah pulau Jawa ini kemudian banting stiur beralih dari petani tebu menjadi petani cabai.

Hal ini dipicu selain murahnya nilai jual gula merah, tingginya harga jual cabai yang terkadang bisa menembus angka Rp100 ribu perkilogram, menjadi faktor penyebab masyarakat setempat beralih profesi.

Meski dalam kondisi tertentu, produktifitas cabai dirasa tidak ekonomis bagi petani oleh petani, hal ini dikarena produksi yang kurang akibat serangan hama, atau bisa jadu karena rendahnya harga cabai dipasaran.

Menyikapi permasalahan tersebut, paslon yang bertagline HAMAS, Haili Yoga dan Muchsin Hasan, melakukan kunjungan ke daerah kawasan pertanian cabai di Kecamatan Ketol dalam rangka pengukuhan tim, Oktober lalu.

Dalam kunjungan tersebut, pasangan calon bupati dan wakil bupati ini banyak mendapat keluhan dan masukan dari petani cabai tentang kondisi yang dihadapi oleh mereka saat ini.

“Kita harus prioritaskan peningkatan hasil produksi pertanian di Ketol ini, petani cabai butuh alat bantu dan sarana pertanian, jadi kita harus prioritaskan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat disini, sesuai kebutuhan mereka,” tegas Haili Yoga yang didampingi oleh Muchsin Hasan dalam pertemuan tersebut.

Solusinya adalah, lanjut mantan Pj Bupati Bener Meriah itu, bahwa untuk penyediaan alat bantu dan sarana pertanian sesuai kebutuhan masyarakat Ketol, jika terpilih nanti, pihaknya akan segera menjalin komunikasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), guna untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para petani cabai ini.

“Untuk mengatasi permasalahan ini, kita harus segera bangun komunikasi dengan pihak Bapenas, supaya permasalahan yang dialami petani cabai disini segera teratasi,” pungkas mantan Sekda Kabupaten Bener Meriah itu.

Ama Robby

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.