BN News. Pemalang || Genangan air akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Watukumpul telah menimbulkan permasalahan serius bagi warga desa Tundagan. Salah satu akibatnya adalah tersumbatnya drainase di sekitar tempat tersebut. Drainase yang berfungsi sebagai saluran air menjadi penuh dengan sampah dan lumpur akibat dari material yang terbawa oleh hujan. Akumulasi sampah dan material tersebut kemudian menyebabkan genangan air yang mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat, termasuk di sekolah SDN 01 Tundagan.kamis, (07/11/2024).
Dalam situasi darurat seperti ini, Babinsa desa Tundagan, Serma Anang, dan masyarakat setempat tidak tinggal diam. Mereka bahu-membahu untuk membersihkan drainase yang tersumbat guna mencegah dampak yang lebih parah di masa depan. Kolaborasi antara Babinsa, warga, dan para guru SDN 01 Tundagan menjadi contoh nyata dari gotong royong dan keterlibatan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar.
Babinsa Serma Anang memimpin jalannya kegiatan pembersihan drainase dengan penuh semangat dan kepemimpinan yang menginspirasi. Ia tidak hanya sebagai aparat militer yang bertugas dalam keamanan, namun juga sebagai sahabat dan saudara bagi masyarakat di desa Tundagan. Dukungan dan koordinasi yang baik antara Babinsa dan komunitas lokal menjadi kunci keberhasilan dalam upaya membersihkan drainase yang tersumbat.
Proses pembersihan drainase yang sudah lama tersumbat tidaklah mudah. Tim yang terdiri dari Babinsa, warga, dan para guru SDN 01 Tundagan harus bekerja keras untuk membersihkan segala jenis sampah dan material lumpur yang menghalangi aliran air. Mereka menggunakan alat sederhana seperti sekop, ember, dan sarung tangan untuk membersihkan drainase secara menyeluruh.
Selama proses pembersihan, Serma Anang memberikan arahan dan pengawasan yang cermat untuk memastikan kegiatan dilakukan dengan aman dan efisien. Para guru, bersama dengan murid-murid yang turut serta dalam kegiatan ini, belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kerjasama tim. Semangat gotong royong dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan menjadi nilai yang ditanamkan melalui aksi nyata ini.
Setelah proses pembersihan drainase selesai, masyarakat desa Tundagan dapat merasakan dampak positif yang langsung dari upaya gotong royong tersebut. Genangan air yang biasanya mengganggu keseharian mereka telah berkurang, dan potensi banjir akibat tersumbatnya drainase dapat diminimalisir. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat solidaritas dan kerjasama antar warga dalam menjaga lingkungan bersama. (Pendim 0711/Pemalang//Warto).