BN NEWS, Garut || Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, menjadi tempat pelaksanaan observasi dan penelitian ilmiah melalui program STREAM (Science, Technology, Religion, Engineering, Art, Math) dan Leadership Social Responsibility (LSR) yang diadakan oleh SMP Bintang Madani Arcamanik, Bandung. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, dari Minggu hingga Kamis (23-27 Februari 2025), dan diikuti oleh 131 siswa serta 13 pembimbing.
Kepala Desa Mekarjaya, Dedi Setiawan, S.H.I., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara SMP Bintang Madani dan Pemerintah Desa Mekarjaya dalam bidang pendidikan. Para siswa melakukan observasi dan penelitian di sektor pertanian dan peternakan, dua bidang yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat setempat.
“Selama kegiatan berlangsung, para siswa tinggal di rumah penduduk Kampung Lapang RW 06, sehingga mereka dapat berinteraksi langsung dengan warga dan merasakan kehidupan pedesaan. Ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar Dedi Setiawan.
STREAM merupakan program tahunan yang dirancang oleh SMP Bintang Madani untuk memberikan pengalaman belajar langsung di luar sekolah. Melalui pendekatan interdisipliner, siswa tidak hanya melakukan penelitian tetapi juga belajar mengkomunikasikan hasil observasi mereka kepada masyarakat dan pembimbing.
Selama kegiatan ini, siswa mendalami berbagai aspek pertanian dan peternakan, mulai dari teknik budidaya tanaman, pemeliharaan ternak, hingga dampak sosial dan ekonomi sektor ini terhadap kehidupan masyarakat.
Selain kegiatan ilmiah, SMP Bintang Madani juga menjalankan program Leadership Social Responsibility (LSR). Program ini bertujuan untuk melatih keterampilan sosial, kepemimpinan, solidaritas, serta kepedulian terhadap masyarakat. Siswa diajak untuk berinteraksi, membantu kegiatan warga, serta memahami nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong.
“Program ini tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun karakter dan jiwa kepemimpinan siswa sejak dini,” kata Dedi Setiawan kepada media.
Keberadaan para siswa selama empat hari di Desa Mekarjaya mendapat sambutan hangat dari warga. Mereka tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga turut berbagi wawasan dan pengetahuan yang mereka miliki. Interaksi ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda di desa untuk lebih mengenal dan mengembangkan potensi daerahnya.
Kegiatan STREAM dan LSR ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya terbatas dalam ruang kelas, tetapi bisa melibatkan pengalaman nyata yang lebih luas. Dengan adanya kolaborasi seperti ini, diharapkan desa-desa lain juga dapat menjadi tempat edukatif bagi generasi muda untuk belajar dan berkontribusi langsung bagi masyarakat. (Cepi Gantina)