Petani Desa GunungWuled Purbalingga Mengeluh, Akibat Merosotnya Harga Kapulaga

Sharing is caring!

Reporter   : Saelan

Purbalingga – Jawa Tengah

BN News || PURBALINGGA~

Para petani Kapulaga di desa Gunung Wuled, yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga, kini merasa lesu akibat merosotnya harga Kapulaga ,yang merupakan produksi unggulan di desa setempat.

Sarwono salah satu warga Desa Gunungwuled Rt.05 Rw.09, kepada awak media Belanegaranews.com, beberapa saat yang lalu mengatakan, akhir-akhir ini penjualan hasil panen raya Kapulaga harganya sangat murah, harganya hanya Rp.13.000/kg basah, yang sebelumnya mencapai harga Rp. 80.000/kg.Sedangkan biji Kapulaga kering Semula Rp.300.000/kg, sekarang harganya hanya Rp.90.000/kg saja.

“Hal tersebut sangat disayangkan, pasalnya menjadi berkurang pendapatannya, karena untuk biaya produksi dan pendapatan tidak seimbang, bisa dibilang merugi pada saat seperti sekarang ini,” terangnya.

Dijelaskan Sarwono,dalam masa panen Kapulaga, sejak tanam sampai masa panen raya membutuhkan waktu enam bulan lamanya, atau dalam kurun waktu satu tahun dua kali masa panennya.Kali ini pihaknya hanya mendapatkan hasil panen sekitar 50 kg saja.

Selain mengeluh dengan murahnya harga Kapulaga, dia juga mengeluh dengan keterbasan stok pupuk yang tersedia di agen pupuk, yang seharusnya stok pupuk dapat memenuhi kebutuhan lahannya. Sehingga hasil panennya akan jauh lebih meningkat.

“Kami berharap kepada pemerintah Kabupaten Purbalingga atau Dinas terkait untuk ditinjau ulang tentang kebutuhan pupuk dan obat pertanian yang ada di wilayah desa kami, agar setiap masa pemupukan mendapatkan quotanya,” imbuh Sarwono.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Gunungwuled Khadwono, menjelaskan bahwa desa Gunungwuled merupakan desa Tematik atau desa dalam peningkatan perbaikan, yang mayoritas berkebun Kapulaga.

“Warga sekitar desa Gunungwuled mayoritas berkebun Kapulaga , itupun dengan pola tanam masih tradisional.Hal tersebut kepada pemerintah dan dinas terkait berharap untuk memberikan bantuan sarana pengolah lahan, seperti mesin Pembajak tanah,”pintanya.

Selain itu juga ia berharap, agar para petani mudah mendapatkan pupuk dan obat-obatan, agar setiap kali dalam membutuhkan pemupukan quotanya tercukupi ,sehingga tentu akan dapat meningkatkan hasil panennya,” tandas Khadwono.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.