Kondisi Bangunan SD Inpres Nawaripi Timika Sangat Memprihatinkan Dan Butuh Tambahan Ruang Belajar

Sharing is caring!

Reporter   Udin W

Timika ~ Papua

BN News || Timika~

Saat ini sudah selesai masa reses dari Anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika tahun 2022. Beberapa anggota dewan sudah melaksanakan masa reses itu, namun di bidang pendidikan, kami di SD belum mendapat perhatian penuh dari Anggota Legislatif yang membidangi yaitu dari Komisi C (pendidikan). Akan hal itu, kepala sekolah SD Inpres Nawaripi pun angkat bicara.

Sekalipun sudah mengantongi Akreditasi A, namun kondisi bangunan sekolah serta beberapa fasilitas penunjang sangat memprihatinkan. Belum lagi ditambah dengan jumlah peserta didik yang melampaui batas mengakibatkan proses belajar mengajar SD Inpres Nawaripi di Kampung Nawaripi Distrik Wania Kabupaten Mimika Provinsi Papua tidak berjalan maksimal. Hal itu dikatakan Kepala Sekolah SD Inpres Nawaripi, Yunike Tonapa kepada awak media belanegaranews.com di SD Inpres Nawaripi Kampung Nawaripi. Senin, (27/3/2022).

“Untuk itu, kami minta ke Dinas Pendidikan Dasar dan Pemerintah Daerah, DPRD Mimika untuk segera melihat ini,” ajak Yunike.

Yunike menjelaskan, beberapa fasilitas milik sekolah ini butuh di renovasi dan atau juga dibangunkan yang baru seperti tambahan ruang belajar, sarana meubeler seperti meja, kursi dan lemari dan lain sebagainya. Kondisi yang saat ini terjadi ialah pihak sekolah masih berjalan dengan serba kekurangan sana sini. Artinya dirinya menilai memang sudah harus digantikan yang baru. Hal itu dimata Yunike bertujuan untuk menunjang proses belajar dan mengajar dari para guru kepada siswa-siswi sekolah dasar.

Dikatakan, saat ini ada sekitar 800 putra dan putri pelajar SD Inpres Nawaripi yang terdaftar langsung dalam system Data Pokok Pendidikan Dasar alias Dapodik. Sementara untuk jumlah tenaga pengajar, sebanyak 42 guru pada masing-masing bidang study.

“Untuk guru-guru kami itu, total pegawai negeri sebanyak tiga puluh satu orang, kemudian lima orang tenaga guru untuk honor kategori P3K dan honor tetap atau lepas sebanyak enam orang.” Ujarnya.

Dirinya menilai, agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien, idealnya satu ruang kelas hanya dapat menampung maksimal 30 siswa/i. Sementara khusus buat ruang belajar, yang tersedia ada 14 (empat belas) ruang. Jika peserta didik ada 800 anak, maka paling tidak idealnya dibutuhkan 26 (dua puluh enam) ruang belajar di sekolah untuk belajar mengajar.

“Secara perhitungan yang mengatur untuk itu, jelas kami sangat kekurangan. Sehingga sudah pasti sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar itu sendiri. Apalagi ruangan kelas  yang dalam kondisi rusak ringan tapi tetap kami pakai untuk proses belajar selama ini,” terang Yunike.

Walau demikian, lanjut Yunike untuk tetap melaksanakan proses belajar mengajar kepada 800 (delapan ratus) siswa/I itu, pihak sekolah membagikan jadwal dalam dua shift, yakni pagi dan siang untuk jam belajar mengajar.

Dengan menyadari bahwa tanggung jawab mencerdaskan generasi muda di Kota Timika menjadi tujuan utama kami, maka pihak sekolah tetap menjalankan proses belajar mengajar itu dengan optimal dan kondusif.

Dilain sisi, dirinya juga berharap sekali bersama rekan-rekan guru, komite sekolah agar pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Mimika Provinsi Papua, DPRD Kabupaten, untuk segera memperhatikan serta menyikapi untuk segera menambah bangunan sekolah dan memperbaiki bangunan fisik sekolahan yang sebenarnya sangat rawan keselamatan bagi siswa dan pengajar.ucapnya.

“Kami tidak mungkin membatasi niat orang tua yang menitipkan anak mereka untuk dididik disekolah ini,sehingga berbagai upaya dalam pengelolaan manajemen disekolah sampai pada strategi belajar mengajar yang efektifpun kami lakukan”.pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.