Gajah Purba Terbesar “Stegodon” Ditemukan Kembali di Brebes

Sharing is caring!

Brebes, Belanegaranews.com – Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Kabupaten Sragen, kembali menemukan fragmen fosil vertebrata darat terbesar dari ordo proboscidea, yaitu elephas/gajah purba berukuran besar stegodon, di Desa Galuh Timur Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes. Sabtu (9/2/2019).

Ekskavasi yang dilakukan dari Kamis (7/2) setelah menyusuri sungai dan perbukitan sejauh 5 kilometer bersama tim dari Museum Mini Buton (Bumiayu-Tonjong) Kabupaten Brebes, para Mahasiswa dari Laboratorium Sejarah UNNES Semarang serta belasan orang dari Pokdarwis Kampoeng Poerba, kembali menemukan fosil stegodon di tiga lokasi aliran sungai yang berbeda di Galuh Timur.

Hal ini dibenarkan Febri Wijanarko, SS dari BPSMP Sangiran, selaku ketua tim. Diterangkannya lanjut dari pendataan bahwa, hasil penggalian selama 3 hari yang dicapai meliputi : di tebing DAS (Daerah Aliran Sungai) Kalikembang sedalam 5 meter mendapati fosil rahang bawah yang diperkirakan berumur 400.000 tahun, di Sungai Kalijurang ditemukan tulang paha gajah 400.000 tahun serta ukranium/kepala stegodon yang kurang lebih berusia 700.000 tahun.

“Untuk usia fosil diperkirakan menurut lapisan tanah saat pengangkatan. Ini merupakan upaya penyelamatan fosil purba dari penjarahan dan perdagangan barang purbakala,” tegasnya.

Dijelaskannya lagi, untuk fosil yang patah akan disambung dan dicocokkan dengan penemuan-penemuan sebelumnya di berbagai wilayah tanah air. Penelitian situs purba di Bumiayu sempat terhenti 2018 lalu di Sungai Gintung, namun kembali dilakukan setelah mendapatkan penemuan beberapa fragmen baru dari stegodon yang ternyata juga garis keturunan dari sinomastodon bumiajuensis.

“Gajah-gajah ini kemungkinan mati saat beraktivitas di lokasi sumber mata air. Mengingat lokasi penggalian di daerah aliran sungai, inilah yang menyebabkan fosil tidak utuh,” imbuhnya.

Diketahui, di Situs Bumiayu ini, fosil gajah purba paling lengkap jenis dari penemuan terdahulu di seluruh daerah, termasuk hewan purba air dan kerbau purba/bubalus palaeokerabau dengan panjang tanduk 2,5 – 4 mete serta tinggi antara 1,5 – 2 meter sebagai herbivora penjelajah Pulau Jawa pada zaman pleistosen (1,2 – 1 juta tahun lalu).

Beberapa fragmen fosil gajah purba yang pernah ditemukan situs ini antara lain sinomastodon bumiajuensis (1,5 juta tahun), stegodon trigonocephalus (1,2 juta tahun), serta elephas hysudrindicus yang berusia antara 200-800 ribu tahun lalu atau merupakan nenek moyang dari gajah Asia yang hingga kini masih ada. Semua temuan kini disimpan di rumah fosil Pokdarwis Kampoeng Poerba di Dukuh Tengah Galuhtimur untuk dilakukan penelitian lanjutan oleh BPSMP Sangiran. (Aan0713).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.