Semarang, Belanegaranews.com – Sebagai komponen utama pertahanan negara, Kodam IV/Diponegoro selalu berupaya untuk membangun kesiapsiagaan prajurit dan satuan. Hal tersebut penting dilakukan agar para prajurit memiliki kecepatan dan segigapan bergerak dalam menghadapi setiap hakekat ancaman yang mungkin timbul.
Demikian penyampaian Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M., kepada para Pejabat Utama, Komandan Satuan (Dansat) dan Kepala Badan Pelaksanaan (Kabalak) Kodam IV/Diponegoro di Ruang Rapat Bina Yudha Makodam IV/Diponegoro, Senin (4/2).
Lebih lanjut dijelaskan, kesiapsiagaan bukan hanya untuk menghadapi Pemilu 2019 yang sudah semakin dekat, tetapi juga menghadapi berbagai kemungkinan kontinjensi seperti bencana alam dan konflik sosial.
Seperti kita ketahui bersama, Indonesia berada di cincin api pasifik dan diantara pertemuan lempeng benua yang memiliki berbagai potensi bencana seperti gempa bumi letusan gunung berapi dan tsunami. Sedangkan perubahan iklim yang cukup ekstrim juga berdampak kepada terjadinya berbagai ancaman seperti tanah longsor, banjir, angin puting beliung, kekeringan, kebakaran dan lain-lain.
“Bencana datangnya tidak bisa diprediksi sehingga setiap satuan harus memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi berbagai kemungkinan ancaman sesuai dengan fungsi dan perannya masing-masing,” imbuhnya.
Selain kesiapan personel, kesiapan materiil juga harus menjadi perhatian. Perlu sinergitas dan perlu adanya koordinasi antar personil dan antar instansi seperti dengan BPBD, SAR dan instansi terkait lainnya. “Ingat, tidak ada Supermen, tapi adanya Super Team. Kita perlu kerja sama dan sinergitas,” tegas orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro.
Hadapi setiap kemungkinan bencana yang terjadi secara bersama-sama, dan harus dipahami bahwa kehadirat aparat di tengah-tengah bencana adalah yang utama. “Jika Masyarakat susah, TNI selalu hadir di sana, namun tetap harus memperhatikan faktor keamanan,” pinta Pangdam.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga berpesan agar setiap prajurit harus selalu mengikuti perkembangan situasi di lingkungan sekitarnya. Tingkatkan kewaspadaan, temu cepat lapor cepat, agar cepat dilakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap semua kemungkinan hakekat ancaman. (Pendam IV/Diponegoro)