Semarang, Belanegaranews.com – Kodam IV/Diponegoro bersama TVRI Semarang menggelar panggung hiburan prajurit dengan tajuk “Goyang Keliling (Gokil) bersama Prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro” di Lapangan Parade Makodam IV/Diponegoro, baru-baru ini.
Acara yang dimeriahkan oleh penyanyi dari Kota Semarang dan barongsai dari Batalyon Arhanud 15/DBY dihadiri Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mohamad Effendi, Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa serta para pejabat Kodam IV/Diponegoro.
Panggung hiburan yang dikemas secara sederhana ini dimaksudkan untuk menjalin keakraban dan rasa kekeluargaan antara pimpinan dan anak buah, serta memelihara dan meningkatkan moril prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro.
Harapannya dengan digelar acara semacam ini, prajurti dan PNS akan lebih bersemangat dan bergembira serta memiliki loyalitas dan soliditas yang tinggi. Selain itu melalui pangggung hiburan ini, masyarakat dapat lebih tau bahwa Kodam bukanlah tempat yang menakutkan, prajurit dan PNS Kodam IV/Diponegoro sama dengan PNS/Pegawai di instansi lainnya.
Ditanya tentang adanya aksi pembakaran kendaraan dan pengeroyokan oleh geng motor yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Jateng khususnya Semarang dan sekitarnya, Pangdam meminta kepada masyarakat jangan panik dan takut. Peristiwa itu bukan merupakan isu teror yang menakutkan banyak orang, tetapi peristiwa itu mengajak kita untuk lebih waspada agar kejadian serupa tidak menimpa pada diri kita atau keluarga kita.
“Perbuatan tersebut hanyalah perbuatan kriminal biasa yang butuh kewaspadaan kita semua. Masyarakat harus bisa membedakan antara perbuatan teror dan kriminal”, ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa tugas keamanan bukan hanya tugas Kepolisian dan TNI saja, tetapi semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara. Hal itu sudah termaktub dalam UUD 1945 pasal 30.
Di ayat 1 disebutkan ”tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”. Sedang di ayat 2 “usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.”
“Disini sudah jelas bahwa masyarakat juga harus berperan serta dalam pertahanan dan keamanan”, tegasnya.
Pangdam juga menegaskan bahwa dirinya sudah menginstruksikan kepada seluruh prajurit dan PNS jajarannya untuk ikut aktif dalam Siskamling di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Prajurit dan PNS juga merupakan warga negara Indonesia yang harus tunduk, patuh dan taat kepada aturan perundang-undangan yang berlaku.
Disoal Pemilu oleh pembawa acara, Pangdam menegaskan bahwa TNI dan PNS Netral. Netralitas ini sudah kita pertaruhkan, karena menurut survey bahwa TNI mendapatkan kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada masyarakat harus terus dijaga bahkan ditingkatkan.
“Tidak ada dukung mendukung baik secara perseorangan maupun satuan”, tegasnya. (Pendam IV/Diponegoro/R. 1820).