Warga Wonopriyo Nantikan TMMD untuk Pembangunan Desa  

Sharing is caring!

Reporter:Peni Kusumawati

Sumber:Kodim 0736

BN NEWS || BATANG

Batang – Warga Dukuh Wonopriyo menantikan program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-112, untuk memajukan desa melalui pembangunan infrastruktur.

Mayoritas warganya adalah petani sayuran yang setiap harinya memanfaatkan jalan desa tersebut, untuk membawa hasil panen kentang. Namun karena kondisi jalan yang belum baik, maka sering terjadi hambatan ketika membawa hasil bumi ke pasar.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada bapak tentara yang mau memperbaiki jalan supaya kalau bawa sayuran lebih cepat dan mudah.

Jalannya sering licin dan waktu tempuhnya juga lama sampai 1 jam dari arah Dukuh Wonopriyo ke Desa Pekasiran Kabupaten Banjarnegara,” ungkap Wanto, salah satu petani, saat ditemui jalan Dukuh Wonopriyo, Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Kamis (26/8/2021).

Nantinya setelah ada perbaikan jalan, aksesnya akan lebih cepat dilalui, cukup 30 menit menuju pasar.
“Semoga kalau sudah dibangun ekonomi warga sini jadi lebih baik dan ada peningkatan,” harapnya.

Kepala Dukuh Wonopriyo, Santo membenarkan, kondisi akses jalan desa yang belum baik, sehingga menimbulkan kendala bagi warga, khususnya petani yang membawa hasil panennya.

“Jadi mendengar TNI mau melaksanakan TMMD di sini, saya sebagai wakil masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Kodim 0736/Batang. Insya Allah kalau TMMD sudah dimulai ya perekonomian warga pasti meningkat secara bertahap,” ungkapnya.

Babinsa Desa Gerlang, Serma Hermansyah mengatakan, selalu memberikan dukungan penuh kepada warga dengan rencana TMMD Reguler ke-112.

“Pembangunan infrastruktur memang menjadi yang utama karena merupakan akses utama petani membawa hasil buminya ke pasar.

Tadi juga sempat ketemu beberapa petani, setelah ditanya tentang rencana program TMMD akan masuk ke desa mereka, ternyata menunjukkan dukungan dan sambutan yang baik,” bebernya.

Selain itu, program lain yang akan dilaksanakan yaitu perbaikan Rumah Tidak Layak Huni  (RTLH). Proses awal dilakukan survei terlebih dahulu, untuk mengetahui rumah warga yang lebih tepat untuk mendapat bantuan.

“Ada 7 RTLH yang akan diperbaiki, antara lain Dukuh Kradenan, Desa Gerlang dan Dukuh Watulembu,” terangnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.