Wadas Kondusif, Warga Tolak Campur tangan Orang Luar yang Sengaja Buat Opini tidak aman

Sharing is caring!

Reporter : Peni Kusumawati

Sumber : Humas Polres Kendal

Bacaan Lainnya

BNNEWS | KENDAL

Sejumlah tokoh desa Wadas, Kecamatan Benar, Kabupaten Purworejo menyesalkan beredarnya pemberitaan seolah-olah desa mereka tak aman. Pemberitaan tersebut memantik reaksi warga setempat termasuk Kades Wadas, Fachri Setianto.

 

Fachri menyatakan wilayahnya kondusif. Aktivitas ekonomi dan proses belajar di sekolah berjalan lancar. Ungkapan Fachri ini diamini guru dan orang tua murid di desa setempat.

 

“Purworejo saat ini level dua, proses belajar di sekolah berjalan 50 persen tatap muka sesuai aturan pemerintah. Semua berjalan lancar,” ungkap Sundoro, guru SD Negeri Wadas.

 

Senada dengan Kades Wadas, Camat Bener Agus Widianto, membenarkan kondisi itu. Baik Camat maupun Kades mengapresiasi kehadiran bhabinkamtibmas dan patroli polisi di wilayah kecamatan Bener termasuk Desa Wadas.

 

“Keberadaan patroli polisi justru membuat warga merasa aman. Polisi bisa menjembatani dua pihak yang berseberangan di Wadas. Kami justru mengucapkan terima kasih atas kehadiran patroli polisi di wilayah kami,” ungkap Camat Bener.

 

Agus lebih lanjut mengharap warga Wadas tak termakan isu negatif tersebut dan tetap beraktivitas seperti biasanya.

 

“Apabila ada permasalahan, saya minta hal tersebut ke saluran yang benar. Selaku Forkompinca kami juga berharap situasi Wadas tidak dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab untuk memperkeruh situasi,” ungkap Camat Bener.

 

Kekhawatiran Agus selaku camat didasari keluhan banyak warga tentang dugaan hadirnya orang luar dalam permasalahan yang dihadapi desa Wadas.

 

Sebuah komunitas yang menamakan dirinya Matadewa (Masyarakat Terdampak Desa Wadas), menolak keras kehadiran orang luar dalam masalah Wadas. Mereka menginginkan situasi desa tempat tinggalnya selalu kondusif.

 

“Kami masyarakat Desa Wadas setuju dengan program pemerintah Kedung Bener. Kami menolak kedatangan orang luar di desa Wadas. Kami menolak berita hoax, kami menolak Kamtibmas yang kondusif di desa Wadas,” ungkap komunitas warga lokal tersebut.

 

Menanggapi situasi itu, Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyatakan pihaknya terus memantau dan memahami betul situasi desa Wadas. Dia menghargai atensi masyarakat dan media terhadap desa Wadas, termasuk hadirnya orang yang mengaku menjadi kuasa hukum warga Wadas.

 

“Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara Julian yang mengaku kuasa hukum warga Wadas,” ungkapnya.

 

Kabidhumas juga meminta masyarakat menyampaikan aspirasinya ke saluran yang ada.

 

“Bisa lewat bhabinkmtibmas atau babinsa yang ada di wadas.

Atau apabila terkait perilaku anggota bisa di laporkan ke Propam Polda Jateng. Setiap keluhan pasti ditindak lanjuti,” paparnya.

 

Prinsipnya, lanjut Kombes M Iqbal, Polri terbuka dengan masyarakat dan siap melayani dengan baik.

 

Menanggapi video penghadangan Bripka Pambudi selaku bhabinkamtibmas Wadas oleh sejumlah warga, M Iqbal meminta dengan sangat agar kejadian serupa tidak terulang.

 

“Ada enam desa yang diampu Pambudi selaku Bhabinkamtibmas termasuk desa Wadas. Kebetulan saat itu, sesuai jadwal dia sambang ke desa binaanya tersebut. Niat baik Polri adalah masyarakat merasa aman dan terayomi,” tambahnya.

 

Lebih lanjut Kabidhumas berharap masyarakat menyampaikan fakta yang sebenarnya.

 

“Cek dan ricek dulu sebelum mem – blow up kabar yang belum tentu kebenarannya.

Ada aturan UU ITE yang mengaturnya,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.