Reporter : Taufik Winata
Cianjur – Jawa Barat
BN News || CIANJUR ~
Sebuah Jembatan penyebrangan dengan panjang sekitar 30 meter, lebar 1 meter yang terletak di kampung Cijeunjing RT.03/02 desa Karangnunggal kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, kondisinya sangat memprihatinkan dan membahayakan.
Jembatan yang sudah terlihat miring dengan alas pijak dari tumpukan bambu yang sudah sangat rapuh masih sering digunakan warga untuk menyebrang, Apalah daya, mungkin warga hanya ingin menyingkat waktu tempuh dan efisiensi biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa sampai di desa Sukarama kecamatan Bojongpicung.
Menurut keterangan salah seorang warga kampung tubuy, desa Karangnunggal Iman (40) mengatakan, sekitar lima tahun silam dirinya sering melintasi jembatan Cijeunjing membawa pisang ataupun gabah untuk dijual ke tengkulak yang berada di desa Sukarama,
” Saya dulu sekitar lima tahun silam, saya sering bawa pisang kadang kadang padi untuk dijual ke tengkulak di seberang (desa Sukarama*red)” ujarnya
Iman juga menceritakan, sekitar lima tahun silam ada pergerakan tanah sehingga menutupi jalan akses motor pembawa hasil pertanian warga ditambah lagi semakin rapuhnya bambu sehingga masyarakat khususnya para petani tidak lagi melintas di jembatan Cijeunjing.
Namun saat di lokasi, kami melihat seorang ibu ibu bersama seorang laki laki keduanya warga kampung tubuy menyebrangi jembatan, dan saat kami tanya hendak kemana, ibu tersebut menjawab mau ke kampung Cisero desa Sukarama.
Mobilitas warga memang masih banyak menggunakan jembatan Cijeunjing yang sudah lapuk dimakan usia ketimbang harus memutar lewat jembatan pajangan yang jaraknya lebih jauh sekitar 3 km.
Warga khususnya para petani berharap ada kepedulian pemerintah dan instansi terkait untuk segera memperbaiki jembatan, agar warga masyarakat bisa lebih efisien dalam hal biaya dan waktu tempuh.