Demonstran Cipayung Plus Terima Kekerasan dari Aparat

Sharing is caring!

BN NEWS, Yogyakarta || Peserta Aksi Demonstrasi Cipayung Plus mendapat tindakan represif di Depan Kantor DPRD Jalan Malioboro kemarin (10/6). Ahmad Toni, Demonstran yang berasal dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipukul, diinjak dan ditendang oleh aparat kepolisian dan satpam. Karena tindakan tersebut korban mengalami luka di bagian pelipis dan memar di beberapa bagian tubuh. Senin (10/6/2024)

Aksi berjalan damai sejak dimulai pada pukul 14.00, namun hingga pukul 15.00 tidak ada satupun pihak DPRD yang menemui masa. Untuk terus mengobarkan lagi semangat kami, kami membakar ban dengan sudah memperhitungkan situasi, memastikan aman dan memastikan jauh dari benda-benda yang mudah tersulut api. Namun tiba-tiba beberapa aparat menerobos barisan aksi yang jumlahnya sekitar 300 orang, dan berusaha memadamkannya. Tidak hanya itu aparat tersebut juga melakukan kekerasan Kepada Ahmad Toni dengan berusaha menyeretnya, kemudian menendang, memukul dan menginjaknya.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut tentu sangat tidak bisa kami terima, karena sudah melukai kader kami. Aksi demonstrasi yang kami lakukan bertujuan untuk menyuarakan hak-hak rakyat, namun perlakuan aparat membuat kami kecewa. Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum milik semua lapisan masyarakat. Kami sudah berusaha menjaga ketertiban. Aksi Pembakaran ban pun sudah kami perhitungkan keamanannya. Kami kembali kecewa karena dalam keadaan seperti itu juga, anggota DPRD keluar dan menemui kami setelah pukul 17.00.

Atas tindakan represifitas tersebut pula kami “sebagai kader PMII DIY mengecam keras tindakan dari aparat kepolisian dan Satpam tersebut karena tidak memanusiakan massa aksi yang melakukan demonstrasi”, ucap Ketua Cabang PMII DIY. Apabila tuntutan kami tidak ditanggapi, maka kami PMII DIY akan kembali menggelar aksi lanjutan karena tindak kekerasan ini.

Maka dari itu kami PC PMII DIY Menuntut:
1. Copot Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Meminta pertanggungjawaban DPRD DIY atas tindakan represifitas aparat keamananya
3. Mengusut tuntas dan menindak secara tegas pelaku-pelaku represifitas. (Jansafaat Achmad Ganda Saputra)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.